EFEKTIVITAS TRANSPORTASI VERTIKAL (TANGGA DARURAT DAN RAMP) SEBAGAI SARANA KESELAMATAN PASIEN RAWAT INTENSIF PADA KONDISI DARURAT (Studi Pada Gedung Intensif Terpadu di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

Main Author: AZWAR HAMID, 101514253001
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/61575/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/61575/2/TESIS%20AZWAR%20HAMID%20101514253001.pdf
http://repository.unair.ac.id/61575/
Daftar Isi:
  • Pembangunan gedung bertingkat adalah alternatif jawaban dari keterbatasan lahan yang ada. Tidak terkecuali bangunan fasilitas kesehatan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang. Hal tersebut meninggalkan permasalahan emergency response jika terjadi kondisi darurat. Evakuasi di rumah sakit relatif sulit dan lambat, hal tersebut dikarenakan pengguna gedung didominasi oleh pasien dengan permasalahan kesehatan, bahkan penurunan kesadaran yang membutuhkan bantuan petugas, jika terjadi evakuasi karena kondisi darurat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2017, kepada 48 dari 217 orang petugas yang bertugas di Gedung Intensif Terpadu. Tujuannya adalah membandingkan metode evakuasi pasien rawat intensif, melalui transportasi vertikal tangga darurat dan melalui ramp jika terjadi kondisi darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evakuasi pasien rawat intensif lebih efektif menggunakan ramp daripada menggunakan tangga darurat. Precondition for unsafe acts tidak terkait dengan durasi evakuasi. Hal tersebut dikarenakan bahwa evakuasi adalah kejadian mendadak yang tidak direncanakan maupun diprediksi sebelumya. Petugas dalam kelompok evakuasi didapatkan secara random. Karena pada kondisi tersebut prioritas utama adalah melakukan evakuasi pasien secepatnya menuju titik kumpul. Unsafe acts (pelanggaran terhadap SOP) erat hubungannya dengan durasi evakuasi melalui tangga darurat akan tetapi tidak ada berhubungan jika evakuasi dilakukan melalui ramp. Sementara Unsafe supervision dan organizational influences sangat terkait dengan keberhasilan program emergency response sebagai induk program evakuasi pasien. Kesimpulan bahwa evakuasi pasien rawat intensif lebih efektif menggunakan transportasi vertikal ramp daripada menggunakan tangga darurat, jika terjadi kondisi darurat. Guna meningkatkan skill petugas dalam evakuasi, direkomendasikan agar petugas diberikan pelatihan simulasi evakuasi secara berkala. Restrukturisasi organisasi K3RSSA perlu dilakukan sesuai dengan rekomendasi Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 untuk mengoptimalkan fungsi perencanaan dan pengawasan program