PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PADA MINIMARKET IRID MART
| Main Author: | PRADIPTA RIZKY RAHADI, NIM : 041112333 |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/61449/1/KKB%20KK-2%20B%20119_17%20Pra%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/61449/2/KKB%20KK-2%20B%20119_17%20Pra%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/61449/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Saat ini banyak orang yang memanfaatkan kesempatan bisnis dibidang retail untuk berwirausaha. Sehingga menyebabkan semakin banyaknya pesaingpesaing usaha dibidang retail. Persaingan perusahaan ritel dalam memperebutkan pelanggan sangat ketat dan semua perusahaan berusaha melakukan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan pengukuran kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja yang baik dan tepat adalah pengukuran kinerja perusahaan yang melihat dan mengukur dari berbagai aspek, baik aspek keuangn maupun non keuangan. Salah satu metode pengukuran kinerja adalah dengan menggunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard menggunakan pengukuran dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dari keempat perspektif tersebut peneliti ingin mengetahui bobot prioritas dari semua KPI perspektif yang telah dibuat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran kinerja perusahaan ini dengan menggunakan Balanced Scorecard menghasilkan 9 KPI. Dari hasil pembobotan berpasangan dengan bantuan software Expert Choice diketahui perspektif konsumen menjadi prioritas tertinggi dengan nilai bobot 0,344, sedangkan perpspektif keuangan memiliki nilai bobot 0,311, lalu untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memiliki nilai bobot 0,199, dan yang menempati urutan terakhir adalah proses bisnis internal yaitu dengan nilai bobot 0,146.