ANALISIS TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER MELALUI SISTEM MONETER KONVENSIONAL DAN SYARIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2010-2015
Main Author: | BIMO SAPUTRO, 041211433043 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/61120/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/61120/2/FULLTEXT%20FEB%20EI%2067-17%20Sap%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/61120/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh transmisi kebijakan moneter melalui sistem konvensional dan Syariah terhadap inflasi di Indonesia periode Januari 2010 hingga Desember 2015. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Cointegration Test (Cointegration Johansen) dengan program Eviews 8. Data yang digunakan adalah data sekunder dari website resmi Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang transmisi kebijakan moneter konvensional berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia yaitu variabel suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi. Kemudian, variabel suku bunga PUAB (Pasar Uang Antar Bank) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat inflasi. Sedangkan, variabel Jumlah Uang Beredar model konvensional tidak berpengaruh terhadap tingkat inflasi. Sedangkan pada sisi Syariah, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang transmisi kebijakan moneter Syariah berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia yaitu variabel imbal hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel inflasi. Kemudian, variabel imbal hasil PUAS (Pasar Uang Antar Bank Syariah) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi. Sedangkan, variabel Jumlah Uang Beredar model Syariah tidak berpengaruh terhadap inflasi.