HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN GRADASI BTA, RESPON PENGOBATAN DAN HASIL PENGOBATAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI KABUPATEN PASURUAN
Main Author: | WIDI JUMAIDA, 011414253012 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/60970/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/60970/2/TESIS%20WIDI%20JUMAIDA%20BARU.pdf http://repository.unair.ac.id/60970/ |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis (TB) masih menjadi problem kesehatan dunia yang utama walaupun pengobatannya sudah dianggap efektif. WHO menduga pengendalian TB makin dipersulit dengan adanya peningkatan penderita Diabetes mellitus (DM). DM dilaporkan dapat merubah gejala klinis dari TB serta berhubungan dengan respon yang lambat dari pengobatan TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh DM terhadap gradasi BTA, respon pengobatan dan hasil pengobatan pada penderita TB paru BTA positif di Kabupaten Pasuruan tahun 2015-2016. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus kontrol. Populasi meliputi seluruh penderita TB Paru BTA Positif di Kabupaten Pasuruan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling, jumlah sampel sebanyak 419 penderita. Analisa pengaruh DM terhadap gradasi BTA, respon pengobatan dan hasil pengobatan dilakukan dengan uji Chi-Square dan Regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DM memiliki berhubungan yang signifikan dengan gradasi BTA (p=0,006) (OR=2,24, 95%CI=1,34-4,39), DM tidak berhubungan (p=0,621) dengan hasil konversi BTA setelah 2 bulan pengobatan, DM berhubungan secara signifikan dengan konversi BTA setelah 6 bulan pengobatan (p=0,000) (OR=6,31 95%CI=2,27-17,54), DM berhubungan secara signifikan dengan hasil pengobatan (p=0,020) (OR=3,91 95%CI=1,28-11,93). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa DM memberikan dampak negatif pada hasil pengobatan TB, dengan semakin meningkatnnya beban DM disarankan untuk memperluas program pengendalian TB untuk fokus pada pengobatan dan pemantauan pasien dengan kedua penyakit tersebut.