KOMUNIKASI PERSUASI KADER KB PEREMPUAN PADA METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI ATAU MOP DALAM BUDAYA MASYARAKAT PATRIARKI ( Studi Strategi Komunikasi Kader KB Perempuan Dalam Mengedukasi Pasangan Usia Subur Di Kota Mojokerto )

Main Author: Herman Yoseph Apri Setyawan, 071414853042
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/60925/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/60925/1/FULLTEXT%20TSK%2004-17%20Set%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/60925/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kader KB perempuan yang merupakan ujung tombak program KB dilini lapangan memiliki tugas dan fungsi menjalankan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada pasangan usia subur (PUS). Metode vasektomi (MOP) adalah salah satu kontrasepsi mantap bagi pria dengan biaya murah, efektif, sederhana, dan aman, yaitu dengan cara memotong kedua saluran sperma (Vas Deferens) sehingga pada saat ejakulasi cairan mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung sperma sehingga tidak terjadi kehamilan. Masyarakat Jawa dikenal lekat dengan nilai-nilai dan praktek-praktek budaya patriarki. Kader KB perempuan belum mampu atau tidak bisa menghindar dari kenyataan, bahwa budaya sangat mempengaruhi etika berperilaku seorang perempuan baik sebagai pribadi ataupun sebagai kader. Perempuan menurut tata nilai yang lahir dari masyarakat dianggap tabu membicarakan alat vital laki-laki. Penelitian ini membahas proses komunikasi persuasi kader KB perempuan yang mengedukasi calon aseptor laki-laki. Serta strategi komunikasi yang menyesuaikan budaya setempat sehingga proses komunikasi dapat mencerminkan keberhasilan komunikasi. Kader KB perempuan di Kota Mojokerto belum mampu atau tidak bisa menghindar dari kenyataan, bahwa budaya sangat mempengaruhi etika berperilaku seorang perempuan baik sebagai pribadi ataupun sebagai kader yang mempunyai tugas pokok dan fungsinya. Aseptor laki-laki tidak mudah menerima apa yang disampaikan kader KB perempuan.Pengertian ini menegaskan bahwa pola komunikasi kader KB perempuan yang langsung pada sasaran laki-laki tidak akan mendapat hasil yang baik. Konseling pada aseptor pria dapat berlangsung baik dan tidak melanggar norma yang berlaku pada masyarakat apabila disampaikan kepada istrinya sebagai mediator dalam proses komunikasi persuasi.