DETERMINAN DAN STABILITAS OUTPUT SEKTOR PERTANIAN DI PULAU JAWA
Main Author: | DWIYAN INDRA PRASETYA, 040911172 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/60282/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/60282/2/FULLTEXT%20C%2010-17%20Pra%20d.pdf http://repository.unair.ac.id/60282/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Indonesia memusatkan perhatian pada sektor pertanian untuk mendorong pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil strategis terutama yang menyangkut komoditas pangan. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) menguji dan menganalisis pengaruh tenaga kerja sektor pertanian dan luas lahan pertanian serta pupuk terhadap output sektor pertanian di Pulau Jawa; (2) mendeskripsikan stabilitas pertumbuhan sektor pertanian di Pulau Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan periode 2010-2015. Kesimpulan studi ini, yaitu (1) tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan sawah irigasi, luas lahan sawah non irigasi, dan pupuk NPK secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap output sektor pertanian di 5 Provinsi Pulau Jawa, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten; (2) nilai standar deviasi Provinsi Jawa Barat sebesar 2,27, Jawa Tengah sebesar 2,66, D.I. Yogyakarta sebesar 3,49, Jawa Timur sebesar 0,95, dan Banten sebesar 2,54. Koefisien variasi Provinsi Jawa Barat sebesar 684,4, Jawa Tengah sebesar 97,28, D.I. Yogyakarta sebesar 317,9, Jawa Timur sebesar 34,55, dan Banten sebesar 56,91. Provinsi Jawa Timur pertumbuhan sektor pertanian paling stabil, sedangkan provinsi D.I. Yogyakarta pertumbuhan sektor pertanian tidak stabil.