Age and Resting Heart Are Discrimination to Predict Endurance Without Phisical Test
Main Authors: | Purwanto, Bambang, Wanito Wigati, Kristanti, Asnar STP, Elyana |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran (Gramik)
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/60158/1/karil13.Age%26Resting.pdf http://repository.unair.ac.id/60158/8/peerreview13.ok.pdf http://repository.unair.ac.id/60158/ http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-fmiad99e0d07efull.pdf |
Daftar Isi:
- Ketahanan fisik adalah variable terpenting dalam kebugaran berolahraga. Pada umumnya daya tahan ditentukan oleh pengambilan oksigen secara maksimal selama melakukan tes fisik. Kami mencoba untuk mengivestigasi apakah terdapat beberapa factor yang dapat memprediksi ketahan an fisik tanpa melakukan tes fisik. Beberapa data dikumpulkan dari 32 subjek; setengah dari mereka adalah atlet dan lainnya adalah penetap. Usia, berat badan, kadar glukosa darah dan denyut jantung dihitung sebagai faktor prediksi terhadap daya tahan. Subj ek diminta melakukan latihan fisik semaksimal mungkin dan durasi dalam waktu dihitung sebagai daya tahan yang diamati. Seluruh data dianalisis untuk distribusi normalitasnya, kolerasi multivariate dan uji discriminator. Kami menemukan bahwa usia dan denyut jantung menentukan daya tahan dengan fungsi z = 0.246.usia + 0.72.denyut jantung – 9.057. Fungsi ini dapat membedakan antara daya tahan fisik yang rendah dan yang tinggi secara signifikan (p=0,0001). Hal ini 81.3% secara tepat menklasifikasikan kategori t ingkat daya tahan. Fungsi diskriminator usia dan denyut jantung istirahat, dapat berbeda pada subjek dalam kategori daya tahan tinggi dan rendah secara tepat