PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR
Main Author: | HANDRI DWI AL ADIYAT, 060810354P |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/60024/1/PK%20BP%2078%20-%2017%20Adi%20p-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/60024/2/PK%20BP%2078%20-%2017%20Adi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/60024/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- lkan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar dunia. Sebagai salah satu jenis ikan air tawar, ikan nila telah lama dikembangkan sebagai komoditi ekspor baik dalam bentuk ikan utuh maupun dalam bentuk fillet. Ikan nila juga memiliki beberapa keunggulan, yaitu mudah dibudidayakan dan memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Ikan nila mempunyai pertahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit. Namun demikian, tidak berarti tidak ada penyakit yang akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan nila, terlebih pada fase benih. Salah satu jenis penyaki tikan adalah parasit. Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh organism lain dan umumnya menimbulkan efek negatif pada organisme yang ditempatinya. Parasit yang umum menyerang ikan nila adalah dari golongan ektoparasit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ektoparasit yang ada di kolam budidaya Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini juga untuk mengetahui besar prevalensi ektoparasit yang ditemukan. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai informasi penanggulangan dari ektoparasit. Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 5% dari total populasi ikan, dengan ukuran panjang 6 – 8 cm. Metode penelitian menggunakan metode survei dan hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif. Ektoparasit yang ditemukan yaitu Trichodina sp., Gyrodactylus sp. dan Myxobolus sp. Prevalensi Trichodina sp. di Kecamatan Bangsal, Puri dan Dlanggu berturut-turut sebesar 92%, 94% dan 100%. Prevalensi Gyrodactylus sp. hanya ditemukan di Kecamatan Bangsal dan Puri sebesar 31% dan 23%. Prevalensi Myxobolus sp. hanya ditemukan di Kecamatan Dlanggu sebesar 90%. Uji Chi-square menunjukkan nilai Asymp.Sig 0,258 > 0.05, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat prevalensi dengan letak ketinggian wilayah.