PENGARUH MEDAN MAGNET, MEDAN LISTRIK DAN SINAR INFRAMERAH TERHADAP HEMATOKRIT DAN MEAN CORPUSCULAR VOLUME(MCV) MENCIT(Mus musculus) DIABETIK
Main Author: | NOVY ARDYANTI PUTRI, 081311433062 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/59974/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/59974/2/MPB.%2013-17%20Put%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/59974/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kombinasi medan magnet, medan listrik, dan sinar inframerah terhadap hematokrit dan MCV mencit diabetik serta menetukan kombinasi yang paling efektif menurunkan hematokrit dan menaikkan MCV. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit (Mus musculus) jantan strain BALB-C, berumur 3-4 minggu, berat badan 25-35g. Hewan coba dibagi dalam 10 kelompok utama: kelompok kontrol normal, kontrol diabetes dan perlakuan. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 8 subkelompok: PSI+, PSI-, PBI+, PBI-, BBI+, BBI-, BSI+ dan BSI-. Induksi diabetes mellitus tipe 2 dilakukan dengan injeksi streptozotocin setelah sebelumnya dilakukan pemberian lard. Masing-masing subkelompok diberi perlakuan medan magnet permanen 100-125mT atau bolak-balik 500-900mT; medan listrik 900 V/ 0,3m serta sinar inframerah berdaya output 1mWatt/cm2dengan intensitas setara 4mW/cm2selama selang waktu 15 menit setiap hari selama 28 hari berturut-turut. Data rerata kadar gula darah puasadan MCV diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA, untuk gula darah puasadilanjutkan dengan uji Duncan sedangkan untuk hematokrit diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi medan magnet, medan listrik dan sinar inframerah berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hematokrit dan MCV. Kombinasi yang paling efektif adalah PSI-.