APLIKASI BIOFERTILIZER DENGAN VARIASI DOSIS DAN FREKUENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS SRITI

Main Author: INTAN AYU FAIZSHANTI, 081211433030
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/59932/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/59932/2/MPB.%2004-17%20Fai%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/59932/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis, frekuensi, serta kombinasi dosis dan frekuensi biofertilizer terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman terung (Solanum melongena L.) Varietas Sriti. Biofertilizer pada penelitian ini terdiri atas 3 kelompok mikroba, yaitu mikroba pemfiksasi nitrogen (Azospirillum, Azotobacter, Rhizobium), mikroba pelarut fosfat (B. megaterium, B. licheniformis, P. fluorescens, P. putida), dan mikroba pendegradasi bahan organik (S. cereviceae, L. plantarum, Cellulomonas). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan faktorial 4 x 3 dengan 10 perlakuan. Perlakuan tersebut terdiri atas kontrol negatif yaitu tanpa pemberian biofertilizer, biofertilizer 20 mL, 25 mL, dan 30 mL, dengan frekuensi satu kali, dua kali, dan tiga kali. Setiap perlakuan menggunakan 4 pengulangan. Pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, biomassa akar, dan jumlah bunga. Produktivitas tanaman meliputi jumlah buah. Data hasil pengamatan pertumbuhan dan produktivitas dianalisis menggunakan uji ANOVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis biofertilizer tidak berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, nilai tertinggi dicapai oleh dosis 25 mL terhadap tinggi tanaman (78,87 ± 8,78 cm/tanaman), biomassa akar (20,58 ± 14,53 gram/tanaman), jumlah bunga (9,92 ± 3,08 tangkai/tanaman), jumlah buah (5,17 ± 2,75 buah/tanaman), untuk jumlah daun dosis terbaik adalah 20 mL (49,58 ± 16,63 helai/tanaman), dan panjang akar dosis terbaik adalah (8 ± 3,13 cm/tanaman). Frekuensi pemberian biofertilizer tidak berpengaruh dalam meningkatkan jumlah buah dengan frekuensi yang terbaik yaitu tiga kali, sedangkan kombinasi dosis dan frekuensi tidak berpengaruh dalam pertumbuhan dan produktivitas tanaman terung.