UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium Graveolens L.) SEBAGAI BAHAN OBAT KUMUR PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS BHK-21
Main Author: | Hasnah Diah Pratiwi, 021311133130 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/59828/1/KG.%20126-17%20Pra%20u%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/59828/2/KG.%20126-17%20Pra%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/59828/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Salah satu syarat agar suatu bahan dapat digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah tidak toksik, tidak iritan, dan mempunyai sifat biokompatibilitas dimana bahan tersebut tidak mempunyai sifat yang merugikan. Salah satu diantaranya adalah seledri yang mempunyai potensi sebagai bahan obat kumur bagi pengguna gigi tiruan. Uji lini pertama yang dilakukan adalah secara in vitro, salah satunya adalah dengan MTT Assay. Uji dilakukan pada fibroblas karena merupakan sel terpenting dan komponen terbesar dari pulpa, ligamen periodontal dan gingiva. Tujuan: Mengetahui efek toksisitas ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) terhadap sel fibroblas BHK-21. Metode: Terdapat kelompok kontrol sel fibroblas dan kelompok perlakuan sel fibroblas dengan penambahan ekstrak seledri. Semua sampel diinkubasi dalam media Eagles selama 24 jam. Kemudian diberi bahan MTT dan diinkubasi selama 4 jam. Kultur sel pada plate lalu dilakukan pembacaan dengan ELISA reader. Hasil dianalisis dengan menggunakan Kruskall Wallis dan Post Hoc Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok sel dengan semua kelompok perlakuan. Kesimpulan: ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) tidak toksik terhadap kultur sel fibroblas. Kata Kunci : ekstrak seledri, fibroblas, MTT Assay, uji toksisitas