UJI TOKSISITAS EKSTRAK TANAMAN KROKOT (Portulaca oleracea) SEBAGAI BAHAN OBAT KUMUR PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS BHK-21

Main Author: YEREMIA TRISNADINATA, 021311133141
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/59824/1/KG.%20122-17%20Tri%20u%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/59824/2/KG.%20122-17%20Tri%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/59824/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Bahan-bahan yang digunakan dalam dunia kesehatan diharapkan tidak toksik dan tidak iritan serta memiliki biokompatibilitas yang tinggi sehingga bahan tersebut tidak menimbulkan kerugian pada pengguna. Tanamn krokot merupakan salah satu alternatif tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai denture cleanser untuk pengguna gigi tiruan. Uji bahan yang dilakuka adalah uji toksisitas, yang dilakukan secara in vitro yang dilanjutkan dengan uji MTT Assay. Uji toksisitas ini dilakukan pada kultur sel fibroblas BHK-21 yang ditanaman pada media. Sel fibroblas merupakan sel penting dan terbanyak dalam rongga mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari ekstrak tanaman krokot (Portulaca oleraceae) terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Metode: Terdapat kelompok kontrol sel fibroblas dan kelompok perlakuan sel fibroblas dengan penambahan ekstrak tanaman krokot. Semua sampel diinkubasi dalam media Eagles selama 24 jam. Kemudian diberi bahan MTT dan diinkubasi selama 4 jam. Kultur sel pada plate lalu dilakukan pembacaan dengan ELISA reader. Hasil dianalisis dengan menggunakan Kruskall Wallis dan Post Hoc Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok sel dengan semua kelompok perlakuan. Kesimpulan: Eksrak tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) tidak toksik terhadap kultur sel fibroblas. Kata Kunci : ekstrak tanaman krokot, fibroblas, MTT Assay, uji toksisitas