PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERUBAHAN WARNA PADA LEMPENG AKRILIK
Main Author: | ANTONY WIJAYA, 021311133091 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/58867/1/KG.%2044-17%20Wij%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/58867/2/KG.%2044-17%20Wij%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/58867/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Bahan pembersih gigi tiruan yang banyak ditemui dipasaran berupa sodium hypochloride. Namun, bahan sodium hypochloride ini ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi basis gigi tiruan akrilik, yaitu dapat menyebabkan efek pemutihan , mengurangi kekuatan transversa, dan juga merubah struktur permukaan dari basis gigi tiruan akrilik. Banyak dilakukan penelitian untuk mencari bahan pembersih gigi tiruan alami yang memiliki sifat antijamur, salah satunya adalah ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 50%. Ekstrak kulit manggis mengandung senyawa xanthones, flavonoid, saponin, dan tannin yang memiliki sifat antijamur. Ekstrak kulit manggis juga mengandung senyawa tannin, xanthones, dan anthosianin yang mengandung pigmen warna. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis sebagai bahan pembersih gigi tiruan terhadap perubahan warna pada lempeng akrilik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Metode: pada penelitian ini menggunakan sampel berupa resin akrilik heat cured warna bening (clear) dengan bentuk bulat diameter 15 mm tebal 2 mm sebanyak 42 buah yang terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok kontrol dengan perendaman sampel pada aquades steril selama masing-masing 4 hari, 12 hari, dan 20 hari. Kelompok perlakuan dengan perendaman sampel pada ekstrak kulit manggis selama masing-masing 4 hari, 12 hari, dan 20 hari. Seluruh sampel direndam dalam aquades steril terlebih dahulu selama 2 x 24 jam, lalu direndam sesuai kelompok kontrol dan perlakuan. Setelah selesai dilakukan perendaman, sampel dikeringkan dan diukur nilai perubahan warnanya dengan serangkaian alat spektofotometer optik. Hasil: terjadi perubahan warna pada perendaman sampel lempeng akrilik dalam ekstrak kulit manggis 50%. Dari hasil uji Independent T Test antara setiap kelompok kontrol dan perlakuan 4 hari,12 hari,dan 20 hari didapatkan perubahan warna yang signifikan (p<0,05). Kesimpulan: terdapat perubahan warna pada perendaman resin akrilik heat cured dalam cairan ekstrak kulit manggis 50%. Perubahan warna yang ditimbulkan memiliki nilai signifikan pada kelompok perendaman selama 4 hari, 12 hari, dan 20 hari dengan nilai perubahan warna yang paling besar pada kelompok perendaman 20 hari Kata Kunci: ekstrak kulit manggis, resin akrilik, perubahan warna