KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS SIMALUNGUN DI ERA OTONOMI DAERAH DALAM PERSPEKTIF GERAKAN SOSIAL
Main Author: | HADIANI FITRI, 071217047315 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/58066/1/Dis.%20S.%2010-16%20Fit%20k%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/58066/2/Dis.%20S.%2010-16%20Fit%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/58066/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Fitri, Hadiani. 2016. “Konstruksi Identitas Etnis Simalungun Di Era Otonomi Daerah Dalam Perspektif Gerakan Sosial”. Disertasi Program Doktor Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Promotor: Prof. Dr. Hotman Siahaan, Drs. Ko-Promotor: Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan temuan-temuan berupa konsepkonsep dan proposisi-proposisi tentang konstruksi identitas etnis Simalungun di era otonomi daerah dilihat dari eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi dalam perspektif gerakan sosial melalui fenomena Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Simalungun. Teori yang digunakan yaitu teori konstruksi Peter L. Berger dan teori gerakan sosial Ted R. Gurr. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi yang dipilih yaitu Pematang Raya, ibukota Kabupaten Simalungun. Jumlah informan 23 orang dan sumber data didapat melalui observasi, wawancara mendalam, teleconference, email, media sosial, institusi seperti KPUD Kabupaten Simalungun, Yayasan Museum Siantar dan internet. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas etnis Simalungun di era otonomi daerah berdasarkan dinamika eksternalisasi, proses konstruksi objektivasi dapat mengkonstruksi identitas etnis Simalungun melalui budaya dan organisasi yang ada dan internalisasi sebagai pencurahan diri terhadap gagasan-gagasan dari nilai-nilai kultural, ideologi yang di proses melalui objektivasi. Gerakan sosial etnis Simalungun yang muncul sebagai fenomena dari Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Simalungun yang berhubungan dengan konstruksi identitas etnis Simalungun. Perseteruan pada Pemilihan Kepala Daerah bukan lagi ditujukan kepada salah satu kontestan atau kontestan lain, tetapi lebih tepat kepada KPUD Kabupaten Simalungun sebagai penyelenggara. Kesimpulan studi ini yaitu konstruksi identitas etnis Simalungun melalui dinamika eksternalisasi, momen objektivasi dan internalisasi saling berhubungan satu sama lain yang tidak dapat dilihat dari satu momen saja yang dalam perspektif gerakan sosial sehubungan dengan fenomena Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Simalungun menunjukkan bahwa etnis Simalungun masih eksis. Kata kunci: konstruksi identitas, gerakan sosial, pilkada, otonomi daerah, etnis Simalungun