TEKNIK PENDEDERAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK, DESA GILI GENTING, KECAMATAN SEKOTONG, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Main Author: G BIMA AMBARA A D S,, 141211133030
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Perikanan dan Kelautan , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/58024/1/PKL%20PK%20BP%20220-16%20Gbi%20t-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/58024/2/PKL%20PK%20BP%20220-16%20Gbi%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/58024/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ikan Bawal bintangtermasuk dalam filum Chordata. filum Chordata memiliki sifat khas yakni mempunyai tali syaraf berbentuk tabung, tunggal dan terletak di punggung, celah insang dalam faring (pharynx); dan sebuah notokorda (notochord). Ikan bawal bintang hidup berasosiasi dengan permukaan perairan (pelagic) dan merupakan perenang aktif. Pada saat dewasa, tubuh ikan bawal bintangberbentuk sangat pipih dan ramping (compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh ikan bawal bintang berwarna putih keperakan di bagian lateral, ventral dan abu-abu kehijauan pada bagian dorsal. Ikan bawal bintang (Snubnose Dart) memiliki tubuh yang panjang. Permukaan tubuh ikan bawal bintang tertutup sisik kecil bertipe ctenoid, dilengkapi gurat sisi (linea lateralis) yang melengkung mengikuti tulang punggung dan tersusun dari 130-140 keping sisik. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik pendederan, permasalahan yang timbul serta informasi prospek pendederan ikan bawal bintang di BPBL Lombok. PKL dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2015 hingga 6 Februari 2015. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara melakukan pengamatan langsung, sehingga didapatkan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, partisipasi aktif dan studi pustaka. Pendederan ikan bawal bintang dimulai dari persiapan tambak, pemilihan benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air. Proses penebaran benih yang digunakan harus dibedakan berdasarkan panjang tubuhnya. Pemilihan benih ini mempengaruhi selama proses pendederan.