IDENTIFIKASI LAMUN MENGGUNAKAN METODE TRANSEK KUADRAN DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA
Main Author: | ABID NAUFALDIN, 141311133191 |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/57608/1/PKL%20PK%20BP%20134-16%20Nau%20i-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/57608/2/PKL%20PK%20BP%20134-16%20Nau%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/57608/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup terendam dalam kolom air dan berkembang dengan baik di perairan laut dangkal dan estuari. Tumbuhan lamun terdiri dari daun, batang menjalar yang biasanya disebut rimpang (rhizome), dan akar yang tumbuh pada bagian rimpang. Kegiatan identifikasi lamun dapat memberikan suatu gambaran umum tentang pertumbuhan dan keberadaan lamun di suatu kawasan. Tujuan dari Praktikum Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja serta untuk mengetahui penutupan, jenis-jenis dan tingkat keanekaragaman lamun di perairan Pulau Pramuka. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pulau Pramuka Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada tanggal 15 Januari sampai dengan 15 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode diskriptif dengan pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, partisipasi aktif, wawancara dan studi pustaka. Kegiatan identifikasi lamun ini menggunakan metode transek kuadran. Transek adalah garis lurus yang ditarik di atas padang lamun, sedangkan kuadran adalah frame atau bingkai berbentuk kuadran (segi empat) yang diletakan pada garis tersebut. Identifikasi ini mengambil dua stasiun yang mewakili wilayah tersebut yaitu sebelah utara dan timur Pulau Pramuka. Hasil identifikasi yang dilakukan terdapat enam spesies lamun yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, dan Halodule uninervis dengan rata-rata penutupan lamun pada stasiun 1 dan 2 masing-masing yaitu 50,6944% dan 53,4722%. Tingkat keanekaragaman jenis lamun di perairan Pulau Pramuka pada stasiun 1 menunjukkan nilai sebesar 0,5218 dan pada stasiun 2 menunjukkan nilai 0,6689.