STUDI DESKRIPTIF UPACARA NYANGGRING DI DESA TLEMANG, KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

Main Author: MOH. LUDFIDIANTO, 071211733024
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/57554/1/1.%20ABSTRAK%20Fis%20Ant%2081-16%20Lud%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/57554/2/2.%20FULLTEXT%20Fis%20Ant%2081-16%20Lud%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/57554/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Upacara nyanggring merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Upacara nyanggring dijadikan sebagai tradisi masyarakat Desa Tlemang karena dilakukan setiap setahun sekali pada tanggal 24 djumadil awal sampai 27 djumadil awal (tanggalan Jawa). Penulisan ini mengungkapkan studi deskriptif upacara nyanggring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dari penelitian terdahulu dan buku-buku antropologi lainnya serta merekam proses upacara nyanggring yang sedang berlangsung dari awal sampai selesai. Adapun teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data ini adalah teori fungsionalisme kebudayaan dari Malinowski dan Radclife Brown serta konsep-konsep upacara adat dari para antropolog lainnya. Hasil dari penelitian ini bahwa upacara nyanggring memiliki sejarah yang berkaitan dengan berdirinya Desa Tlemang. Upacara nyanggring memeiliki 6 proses tahapan upacara yang terdiri dari duduk sendhang, babad cungkup, slametan cethuk geni, pagelaran wayang krucil, pembuatan sayur sanggring dan ziarah maupun slametan di makam Ki Buyut Terik. Selain itu upacara nyanggring berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi tersebut adalah fungsi spiritual yaitu untuk mendapatkan keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas rizki yang telah dilimpahkan Tuhan kepada masyarakat Desa Tlemang. Upacara nyanggring juga dapat berfungsi sosial dan budaya. Fungsi sosial adalah sebagai bentuk integrasi sosial pada masyarakat Desa Tlemang yang ditunjukkan saat mereka gotong-royong. Fungsi budaya yaitu upacara nyanggring dapat dijadikan identitas budaya lokal mereka atau juga dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran bagi para pemuda Desa Tlemang.