PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BERBEDA DALAM SISTEM AKUAPONIK TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE IKAN LELE (Clarias sp.)

Main Author: AYU HERDIANTI PRIMASHITA, 141211131026
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/57353/1/1.%20ABSTRAK%20PK%20BP%20137-16%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/57353/2/2.%20FULLTEXT%20PK%20BP%20137-16%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/57353/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ikan lele (Clarias sp.) merupakan komoditas unggulan dan banyak dibudidayakan hampir di seluruh Indonesia. Meningkatnya produksi ikan lele berakibat pada penambahan lahan budidaya dan penggunaan air. Teknologi yang cocok diterapkan pada lahan terbatas dan sumber air terbatas adalah sistem akuaponik. Salah satu faktor penunjang keberhasilan budidaya adalah kualitas air. Pemberian probiotik pada sistem akuaponik dapat menjadi solusi untuk mempertahankan kualitas air, karena mengandung bakteri yang dapat meningkatkan penguraian amonia menjadi nitrit dan nitrat sehingga dapat dimanfaatkan tanaman untuk pertumbuhannya dan tidak meracuni ikan yang dipelihara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik berbeda pada sistem akuaponik terhadap laju pertumbuhan dan survival rate ikan lele serta mengetahui probiotik komersil terbaik yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan survival rate ikan lele. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan probiotik berbeda yaitu P0 sebagai kontrol, P1 (probiotik A), P2 (probiotik B) dan P3 (probiotik C). Analisis data diolah dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik berbeda dalam sistem akuaponik berbeda nyata (p<0,05) terhadap laju pertumbuhan dan survival rate ikan lele. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai laju pertumbuhan spesifik tertinggi (2,386 %/hari) dan survival rate tertinggi (77,8%) terdapat pada perlakuan P2. Laju pertumbuhan spesifik terendah (1,850 %/hari) dan survival rate terendah (64,4%) terdapat pada perlakuan P0 (kontrol).