PREVALENSI ENDOPARASIT PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK DENGAN POLA BUDIDAYA INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN GRESIK

Main Author: HARI SETIAWAN, 141111022
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/57283/1/PK.BP%20104-16%20Set%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/57283/2/PK.BP%20104-16%20Set%20p%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/57283/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Budidaya udang vaname dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tradisional (ekstensif), semi intensif dan intensif. Perbedaan pola budidaya ketiganya terletak pada penggunaan input produksi, seperti padat penebaran. Budidaya udang secara intensif merupakan budidaya dengan padat penebaran tinggi dan pemberian pakan buatan. Hal tersebut menjadi awal kendala karena kelebihan bahan organik dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Pada budidaya udang secara tradisional, tidak terdapatnya kolam tandon menjadi kendala terhadap kualitas air yang digunakan. Hal ini disebabkan karena kualitas air yang digunakan sangat bergantung kepada kualitas air dari suplai air yang diterima. Penurunan kualitas air menyebabkan kondisi yang kurang mendukung untuk kehidupan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi endoparasit pada udang yang dibudidayakan pada tambak tradisional dan intensif serta mengetahui perbedaan prevalensi endoparasit diantara keduanya. Metode penelitian ini adalah metode survei. Parameter utama yang diamati adalah prevalensi endoparasit pada udang vaname. Parameter pendukung yang diamati adalah parameter kualitas air yang meliputi suhu, DO, parameter kecerahan, salinitas, pH, dan Amonia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa endoparasit yang ditemukan menginfeksi udang vaname pada tambak intensif dan tradisional adalah jenis cacing Ascarophis. Nilai rata-rata prevalensi endoparasit Ascarophis pada udang vaname yang dibudidayakan di tambak intensif adalah 3,33% sedangkan pada udang vaname yang dibudidayakan di tambak tradisional adalah 1,67%. Analisis perbedaan menggunakan Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prevalensi endoparasit pada udang vaname yang dibudidayakan di tambak intensif dan tradisional.