Efek pemberian dosis berulang dan dosis tunggal ekstrak kulit batang cempedak (Artocarpus champeden Spreng) pada mencit terinfeksi Plasmodium berghei
Main Authors: | ACHMAD, FUAD HAFID, SOFIANA, SARI, ATY, WIDYAWARUYANTI |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/56593/1/JIFI-VOLUME-13-NO-1-APRIL-2015-OK_23-28_Aty-Widyawaruyanti-ok_7final.pdf http://repository.unair.ac.id/56593/2/16%20Penilaian%20Reviewer.pdf http://repository.unair.ac.id/56593/ http://jifi.ffup.org/artikel/volume-13-nomor-1-april-2015 |
Daftar Isi:
- Artocarpus champeden Spreng. (Moraceae) dikenal dengan nama daerah cempedak, merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional untuk mengobati malaria. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimalaria dari ekstrak etanol 80% kulit batang cempedak pada mencit terinfeksi Plasmodium berghei. Ekstrak etanol A.champeden (ACEE) diberikan dalam dosis berulang (dua kali sehari) dan dosis tunggal (sekali sehari) secara per oral. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode “4 days suppressive test” dari Peter yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ACEE yang diberikan dalam dosis berulang (ED 0,19 mg/kg BB) menghambat pertumbuhan parasit lebih tinggi daripada dosis tunggal (ED 6,0 mg/kg BB) dan dosis 10 mg/kg BB dengan pemberian berulang lebih efektif daripada dosis 100 mg/kg BB yang diberikan dalam dosis tunggal.