PENGARUH PENYUNTIKAN GONADOTROPIN RELEASING HORMON (GnRH) TERHADAP BIRAHI DAN OVULASI PADA SAPI PERAH PASCA-LAHIR YANG MENGALAMI HIPOFUNGSI OVARIUM

Main Author: BERNARDUS HARIONO, 0
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 1990
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/56589/1/KK%20KH%2039-00%20HAR%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/56589/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian terhadap 2 kelompok sapi penderita hipofungsi ovarium yang masing masing terdiri dari 10 ekor sapi pasca-lahir. ~:el ompok I, diberikan suntikkan 150 ug dan kelompok II diberikan suntikkan 300 ug GnRH. Penyuntikan dilakukan dengan masing masing dosis tersebut diatas yang dibagi menjadi 3 hari pemberian sama banyak. Respon birahi yang timbul setelah penyuntikan GnRH terjadi setelah 6,0 hari dan 4,75 hari setelah penyuntikkan ke 3 untuk masing masing kelompok I dan' kelompok II. Sedangkan jumlah sapi birahi terjadi 70% dan 80% untuk masing masi ng kel olllp()l~ I dan kelompol: I I. Baik kecepatan birahi ataupun jumlah sapi birahi antar kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (P)0,05). Melihat kejadian ovulasi yang dic:erminkan oleh terbentuknya korpus luteum (eL), yang didapat dengan palpasi rektal, ~enunjukkan bahwa ovulasi lebih banyak terjadi pada ovarium kanan (60%) dibandingkan dengan ovarium kiri (50%) untuk masing masing kelompok I dan kelompok II tapi tidak berbeda seC:i.~ra bermakna (P>0,05). Oengan demikian pengobatan sapi sapi yang mengalami hipofungsi ovarium yang diobati dengan GnRH dapat berhasil guna, tetapi peningkatan dosis dari 150 ug hingga 300 ug tidak bermanfaat.