KESULITAN MEMBACA KATA PADA ANAK DISLEKSIA USIA 7-12 TAHUN DI SEKOLAH INKLUSIF GALUH HANDAYANI SURABAYA: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK
Main Author: | INTAN AMALIA, 121211133057 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/56370/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/56370/2/FS.%20BI.%2052-16%20Ama%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/56370/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan membaca kata pada anak disleksia baik kata dasar maupun kata bentukan. Kemampuan membaca orang normal dengan penderita disleksia tentu berbeda. Penelitian ini akan mendeskripsikan kesulitan membaca kata dasar dan kata bentukan dengan menjelaskan bentuk dan letak kesulitan membaca yang dialami anak disleksia usia 7-12 tahun di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung kepada anak-anak yang mengalami disleksia selama kegiatan belajar yang telah ditetapkan pihak Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan kesulitan membaca kata dasar dan kata bentukan berasal dari berbagai macam kelas kata yaitu nomina, verba, ajektiva, adverbia, dan kata tugas. Kesulitan membaca kata dasar yang ditemukan sebagian besar adalah nomina, sedangkan kesulitan membaca bentukan sebagian besar terdiri dari kata verba. Kesulitan membaca setiap subjek memiliki bentuk yang berbeda sehingga tidak bisa dikategorikan sama. Mayoritas kesulitan membaca yang dialami para subjek adalah membaca dengan mengganti fonem dengan fonem yang lain, baik fonem vokal maupun fonem konsonan. Membaca dengan mengganti lebih dari satu fonem dalam satu kata juga terjadi ketika subjek kesulitan membaca. Kesulitan membaca lainnya yang ditemukan pada subjek adalah membaca dengan menghilangkan atau menambahkan fonem baik fonem vokal maupun fonem konsonan, menukar letak fonem dengan fonem yang lain, mengulangi suku kata didepannya, dan membaca dengan semaunya. Beberapa kesulitan membaca yang temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku kata terbuka menjadi suku kata tertutup. Selain mengalami perubahan pola suku kata, beberapa kesulitan membaca pada subjek juga menyebabkan berubahnya jumlah suku kata.