EFEK PEMBERIAN EKSTRAK UMBI UBIJALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DAN VITAMIN C TERHADAP PROLIFERASI ENDOTHELIAL PROGENITOR CELLS PADA DARAH TEPI PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER STABIL
Main Author: | Luh Oliva Saraswati Suastika, 011081312 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/55789/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/55789/2/PPDS.%20JP.%2016-16%20Sua%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/55789/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Jumlah endothelial progenitor cells (EPC) terbukti menurun pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) stabil, salah satunya dapat disebabkan oleh stres oksidatif. Pemberian antioksidan diduga dapat memperbaiki proliferasi EPC dan meningkatkan jumlah EPC. Tujuan : Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak umbi ubijalar ungu (Ipomoea batatas L.) dan vitamin C terhadap proliferasi EPC pada darah tepi penderita PJK stabil. Metode : Sel mononuklear dari darah tepi diisolasi dan dikultur pada fibronectincoated plates dengan medium colony-forming unit (CFU)-Hill selama tiga hari. Sel yang tidak melekat dibagi menjadi kelompok tanpa perlakuan (kontrol), kelompok eksperimen ekstrak umbi ubijalar (1, 5, 25 μg/ml) dan vitamin C (10, 50, 250 μg/ml); kemudian diinkubasi selama dua hari. Proliferasi EPC dinilai dengan MTT Cell Proliferation Assay sesuai protokol standar. Identifikasi EPC menggunakan ekspresi CD34. CFU yang terbentuk dihitung dengan bantuan inverted light microscope. Hasil : Ekstrak umbi ubijalar ungu dan vitamin C dosis rendah, sedang dan tinggi meningkatkan proliferasi EPC secara bermakna dibanding kontrol (setiap kelompok vs. kontrol, p<0,001). Tidak terdapat perbedaan proliferasi EPC antara ekstrak umbi ubijalar ungu dosis sedang dan dosis tinggi (p=0.289). Tidak didapatkan perbedaan peningkatan proliferasi EPC antara kelompok ekstrak umbi ubijalar ungu dan vitamin C dosis rendah (p=0,353), sedangkan pada dosis sedang dan tinggi, vitamin C menunjukkan peningkatan proliferasi yang lebih baik dibanding ekstrak umbi ubijalar ungu (p=0.042 dan p<0.01). Jumlah CFU, menggambarkan kemampuan diferensiasi EPC, didapatkan tertinggi pada kelompok ekstrak umbi ubijalar ungu dibanding vitamin C dan kontrol. Kesimpulan : Ekstrak umbi ubijalar ungu dan vitamin C meningkatkan proliferasi EPC secara dose-dependent. Vitamin C merupakan inducer proliferasi yang lebih baik dibanding ekstrak umbi ubijalar ungu. Ekstrak umbi ubijalar ungu diduga memicu diferensiasi EPC lebih baik dibanding vitamin C.