HUBUNGAN PENINGKATAN CAROTID INTIMA-MEDIA THICKNESS (CIMT) DAN KEJADIAN KARDIOVASKULAR PADA PENDERITA DENGAN FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULAR SEDANG

Main Author: Rina Mawarti, 011081304
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/55759/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/55759/2/PPDS.%20JP.%2012-16%20Maw%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/55759/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Penyakit kardiovaskular klinis (CVD) umumnya terjadi ketika aterosklerosis berlangsung. Pengukuran ketebalan intima-media karotid (CIMT) dengan B-mode ultrasound adalah teknik non-invasif, sensitif untuk mengidentifikasi dan mengukur penyakit vaskular subklinis dan untuk mengevaluasi kejadian kardiovaskular. Mengukur CIMT dan mengidentifikasi plak karotid dapat berguna untuk penilaian penyakit kardiovaskular pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular sedang (10% -20% risiko 10-tahun terjadi infark miokard atau penyakit jantung koroner, kematian yang akibat penyakit jantung koroner penyakit, kejadian serebrovaskular, penyakit arteri perifer atau gagal jantung). Peningkatan CIMT dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. Tujuan : untuk menganalisis hubungan antara peningkatan CIMT dan kejadian kardiovaskular pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular sedang. Metode : Penelitian ini menggunakan desain longitudinal kohort retrospektif yang dilakukan di poli klinik rawat jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya dari Februari 2016 sampai April 2016. Dari 86 subjek yang telah dilakukan pemeriksaan CIMT tahun 2010, didapatkan 28 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. CIMT pemeriksaan ulang diukur dengan B-mode ultrasound dengan hasil rerata CIMT mean dan rerata CIMT max menggunakan semi-outomatic. Korelasi uji T berpasangan digunakan untuk menguji peningkatan CIMT pemeriksaan awal dengan CIMT pemeriksaan ulang, uji regresi logistik digunakan untuk menguji hubungan antara peningkatan CIMT dengan kejadian kardiovaskular. Hasil : Kami periksa CIMT dalam waktu jeda 71,6 ± 1,13 bulan pada 28 subjek dengan rerata FRS 16,25 ± 1,91%. Hasil menunjukkan peningkatan CIMT maen 0.079 ± 0.104 mm (<0,0001), CIMT max 0137 ± 0,1150 (<0,0001). Terdapat hubungan antara peningkatan CIMT dengan kejadian kardiovaskular (CIMT mean, p = 0,016, CI 95%, OR 0,0001 (0,0001 - 0044); (CIMT max, p = 0,012, OR 0,0001 (0,0001 - 0035). Kesimpulan : Terdapat peningkatan antara CIMT pemeriksaan awal dengan CIMT pemeriksaan ulang pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular sedang. Terdapat hubungan antara peningkatan CIMT dan kejadian kardiovaskular pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular sedang.