EVALUASI BIAYA PERSEDIAAN KERAMIK DAN SANITARY DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ), PERIOD ORDER QUANTITY (POQ), DAN FIXED ORDER QUANTITY (FOQ) PADA PT. SURYA WIRA UTAMA
Main Author: | MAGDALENA MASNI MAULI NAPITUPULU, 041112326 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/52879/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/52879/2/B.%20295-16%20Nap%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/52879/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Dalam melaksanakan aktivitas produksi setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur pasti akan memerlukan adanya persediaan. Persediaan merupakan stock yang dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi adanya fluktuasi permintaan. Tanpa persediaan perusahaan akan dihadapkan pada resiko besar yaitu tidak terpenuhinya permintaan produk pada waktu yang diinginkan tetapi sebaliknya jika perusahaan memiliki persediaan yang berlebih maka akan menimbulkan adanya biaya yang disebut dengan biaya penyimpanan. Untung menghitung pengendaliaan persediaan ada beberapa metode diantaranya Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), dan Fixed Order Quantity (FOQ). Metode ini bertujuan untuk menentukan ukuran pemesanan yang paling ekonomis yang dapat meminimalkan biaya-biaya dalam persediaan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya persediaan keramik dan sanitary berdasarkan metode yang digunakan perusahaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), dan Fixed Order Quantity (FOQ). Kemudian metode tersebut dibandingkan untuk mendapatkan hasil yang lebih ekonomis, kemudian dapat diterapkan di perusahaan. Dari perhitungan yang dilakukan dapat diketahui bahwa metode EOQ pada keramik sun power menghasilkan total biaya persediaan Rp. 102.251.366 dengan frekuensi 9 kali dan untuk sanitary studio 45 wastafel total biaya persediaan sebesar Rp. 10.9656.633 dengan frekuensi 10 kali. Metode FOQ pada keramik grand royal menghasilkan total biaya persediaan sebesar Rp. 95.829.464 dengan frekuensi sebanyak 9 kali.