STUDI JARAK GENETIK POPULASI Channa striata (Bloch, 1793) DI TIGA SUNGAI DALAM ALIRAN DAS BRANTAS

Main Author: Yulia Rahmawati, 081211431120
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/52626/1/MPB%2058%20-16%20Rah%20s-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/52626/2/MPB%2058%20-16%20Rah%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/52626/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Informasi mengenai struktur genetik populasi Channa striata di habitat aslinya memiliki peranan penting untuk keperluan budidaya berkelanjutan dan konservasi berbasis genetik berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik, jarak genetik dan perbedaan genetik antar populasi Channa striata di tiga sungai dalam aliran DAS Brantas. Sebagai pembanding dilakukan analisis pada populasi Channa striata dari DAS Bengawan Solo. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) digunakan sebagai marker untuk menganalisis struktur genetik populasi Channa striata tersebut. Setelah dilakukan seleksi primer, didapatkan tiga primer yakni OPA 1, OPA 8, dan OPA 9 yang mampu menghasilkan fragmen DNA yang jelas dan terpisah dengan baik. Ketiga primer tersebut menghasilkan fragmen dengan panjang basa berkisar antara seratus hingga lebih dari seribu panjang basa, yang menempati 33 lokus pada keseluruhan populasi. Hasil perhitungan tingkat heterozigositas yang diharapkan (He) atau Nei’s genetic diversity memiliki rentang nilai antara 0.0750 – 0.2085. Dari keempat populasi yang diuji, populasi sungai Porong memiliki tingkat keragaman genetik paling tinggi. Nilai Gst yang didapatkan adalah sebesar 0,3914, menunjukkan variasi genetik antara populasi lebih rendah dibanding di dalam populasi. Hasil perhitungan Nei’s unbiased genetic distance didapatkan rentang nilai antara 0,0492 – 0,3499. Diantara ketiga populasi di dalam aliran DAS Brantas, populasi sungai Surabaya dan Karangkates memiliki jarak genetik paling jauh. Konstruksi dendogram dengan menggunakan UPGMA menunjukkan hubungan yang dekat antara populasi sungai Porong dan populasi sungai Surabaya. Besar nilai jarak genetik yang didapatkan berbanding lurus dengan besarnya jarak geografis antar populasi. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan genetik antar populasi terutama dipengaruhi oleh isolasi geografis.