APLIKASI FORMULASI PENGENCERAN BIOFERTILIZER (1:10) DENGAN KOMBINASI DOSIS DAN INTENSITAS YANG BERBEDA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PADA LAHAN SAWAH

Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/52606/1/MPB%2055%20-16%20Kho%20a-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/52606/2/MPB%2055%20-16%20Kho%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/52606/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kacang hijau sebagai komoditi hortikultura, untuk meningkatkan hasil produksinya, umumnya petani menggunakan pupuk kimia. Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi tanah adalah dengan tekonologi pemupukan secara hayati (biofertilizer). Untuk mencapai efektivitas dalam pemberian dilakukan pengenceran dengan perbandingan 1 L pupuk biofertilizer dengan 9 L air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi formulasi pengenceran biofertilizer 1:10 dengan kombinasi dosis dan intensitas yang berbeda dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas kacang hijau (Vigna radiata L.) pada lahan sawah. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari kombinasi dosis biofertilizer (5, 10, 15 mL/tanaman) dengan intensitas (1, 2, 3 kali pemberian) serta kimia (5 mL/tanaman) dan tanpa pemupukan (0 mL/tanaman) dengan intensitas 3 kali pemberian. Parameter pertumbuhan dan produktivitas yang di ukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering tanaman, panjang akar, berat akar, jumlah bintil akar, berat bintil akar, jumlah polong, berat polong, dan berat biji. Hasil pengamatan di uji dengan deskriptif kuantitatif dan Manova 1 arah α 5% yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan ada beda pemberian formulasi pengenceran biofertilizer 1:10 dengan berbagai kombinasi dosis dan intensitas terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kacang hijau dengan parameter jumlah daun, panjang akar, jumlah bintil akar, berat bintil akar, jumlah polong, berat polong dan berat biji. Hasil produktivitas terbaik ditunjukkan oleh perlakuan dosis 15 mL dan Intensitas 3 kali yaitu jumlah polong sebesar 100.00 per perlakuan, berat polong sebesar 89.26 g/perlakuan, dan berat biji sebesar 67.57 g/perlakuan dengan nilai RAE (Relativity Agronomic Effectiveness) tertinggi sebesar 158,3%