PEMBERIAN FORMULASI PENGENCERAN BIOFERTILIZER (1:15)DENGAN VARIASI DOSIS DAN FREKUENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMANKACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Main Author: FATIKHATUS SHOLIKHAH, 081211431013
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/52373/1/MPB%2034-16%20Sho%20p.pdf-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/52373/2/MPB%2034-16%20Sho%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/52373/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian formulasi pengenceran biofertilizer (1:15) dengan interaksi variasi dosis dan frekuensi terhadap pertumbuhan, produktivitas, dan nilai Relativity Agronomic Efectivity (RAE) terhadap produksi kacang hijau (Vigna radiata L.) pada lahan sawah. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 11 perlakuan, yaitu K- (tanpa pemberian pupuk), K+ (pemberian pupuk kimia), dan variasi interaksi biofertilizer dosis 5 mL (P1), 10 mL (P2), 15 mL (P3) dengan frekuensi satu kali (a), dua kali (b), tiga kali (c). Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Mikroba dalam biofertilizer terdiri atas Rhizobium sp., Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus subtiliis, Bacillus megaterium, Bacillus licheniformis, Pseudomonas putida, Pseudomonas fluorescens, Cellulomonas sp., Lactobacillus plantarum, dan Saccharomyces cerevisiae. Variabel terikat penelitian ini meliputi pertumbuhan (tinggi batang, jumlah daun, bintil akar) dan produktivitas (jumlah polong, berat polong, berat biji). Data pertumbuhan setiap minggu dianalisis secara deskriptif, data pertumbuhan saat panen dianalisis menggunakan uji Brown-Forsythe dan uji lanjutan berupa uji Games Howell dengan derajat signifikansi 0,05, sedangkan data produktivitas saat panen dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan uji lanjutan berupa uji Duncan dengan derajat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian interaksi variasi dosis dan frekuensi biofertilizer berpengaruh terhadap pertumbuhan (tinggi batang, jumlah daun, bintil akar) dan produktivitas (jumlah polong, berat polong, berat biji). Pertumbuhan tinggi batang tertinggi pada K+(63,70±4,73 cm) namun tidak signifikan dengan P3a, P3b, dan P3c. Jumlah daun tertinggi pada P3c, P3b, P3a (51,20 helai). Bintil akar tertinggi pada P3c (4,60±1,30). Sedangkan produktivitas jumlah polong tertinggi pada K+ (61,27±19,28), berat polong tertinggi pada K+ (58,10±16,07 g), dan berat biji tertinggi pada K+ (39,97±8,63 g) serta signifikan terhadap perlakuan biofertilizer (1:15). Nilai RAE biofertilizer (1:15) kurang dari 100%.