ESTIMASI BIAYA KESEHATAN AKIBAT PENCEMARAN UDARA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SURABAYA
Main Author: | DANIEL JONES BERNADI, NIM : 040911115 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/52323/1/KKB%20KK-2%20C%20108_16%20Ber%20e%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/52323/13/KKB%20KK-2%20C%20108_16%20Ber%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/52323/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pencemaran udara akibat PM10 (Particulate matter) sebagian besar terjadi di wilayah perkotaan. PM10 di Kota Surabaya yang digunakan dalam penelitian ini diestimasi dengan standar perhitungan milik National Pollution Inventory (NPI). Perhitungan emisi atau pencemar PM10 dilakukan dengan menggunakan dua skenario yaitu skenario BAU (bussiness as usual) dan skenario-1 (restrukturisasi angkutan umum berhasil). Metode dose-response function digunakan untuk menghitung biaya kesehatan yang diakibatkan pencemar PM10 dari aktivitas kendaraan bermotor di Kota Surabaya. Biaya kesehatan atau kerugian akibat emisi gas buang berupa PM10 dari kendaraan bermotor pribadi dan publik di Kota Surabaya pada 2015 adalah sebesar Rp7,84 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi sebesar Rp18,10 triliun, dengan komposisi 74,37% adalah biaya mortalitas dan 25,63% adalah biaya morbiditas. Pada 2015 konsentrasi PM10 memberikan beban sebesar 2,05% terhadap kinerja pembangunan ekonomi (diukur dengan PDRB). Hasil perhitungan dengan membandingkan skenario-BAU dan skenario-1 sepanjang 2015-2020, di mana menghasilkan penghematan biaya kesehatan (health benefit) sebesar Rp2,84 triliun atau rata-rata per tahun sebesar Rp474 miliar. Hal tersebut membuktikan bahwa investasi yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Surabaya jika dilakukan dengan serius.