Penggunaan Metode Penilaian Perusahaan (Business Valuation) Dengan Memanfaatkan Laporan Keuangan Untuk Menentukan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi Bangunan Untuk Objek Pajak Khusus (Studi Kasus PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk)
Main Author: | BENNY MANGOTING, 049620985-E |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2001
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/52307/1/KK%20A%20142-01%20MIN%20P%20049620985-E.pdf http://repository.unair.ac.id/52307/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Selama ini metode penilaian yang digunakan untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak perusahaan manufaic;tur skala besar sebagai dasar pengenaan PBB yaitu metode biaya (cost approach). Ternyata metode tersebut tidak bisa menghasilkan nilai yang maksima1. Demikian juga untuk penilaian tanah bag; perusahaan manufaktur, karena data pasarnya sul;t diperoleh, sehingga data pasar yang dijadikan pembanding berasal dan objek yang tidak sejenis akibatnya nilainya kurang akurat. Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan lewat penelitian ini yaitu menggunakan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti, yang ditentukan lewat penerapan metode penilaian perusahaan yaitu : 1. Discounted Future Returns -Free Cash Flow 2. Kapitalisasi Pendapatan (Income Capitalization) Terrninologi free cash flow yang digunakan sebagai basis penilaian untuk menentukan nilai perusahaan dengan metode DFR -Free Cash Flow menggambarkan behwa cash flow yang berasal dali operasi perusahaan tersebut sudah bebes dan penyediaan dana untuk menjaga agar perusahaan terus beroperasi dengan baik dan tumbuh sesuai yang direncanakan (dengan demikian sudah dikurangi dengan keper\uan tambahan modal kerja maupun investasi aset tetap). Sedangkan labe bersih (net income) yang digunakan sebagai basis penilaian untuk menentukan nilai perusahaan dengan metode Kapitalisasi Pendapatan masih belum babes dari penyediaan dana untuk kepentingan going concern perusahaan. Sehingga nilai perusahaan yang berasal dan metode DFR -Free Cash Flow lebih mencerrninkan nilai perusahaan yang wajar. Berdasarkan perbandingan nilai perusahaan yang berasal dan metode penilaian perusahaan dengan pendekatan biaya, perbedaan nilai paling keeil berasal dan nilai perusahaan dari metode arus kas barsih dan operasi (free cash flow) yaitu lebih tinggi 25,28%. Sedangkan nilai perusahaan dan metode kapitalisasi pendapatan lebih tinggi hingga mencapai 700 -800%. Kalau mengacu kepada konsep penggunaan metode penilaian untuk menentukan NJOP sebegai dasar pengenaan PBB, penggunaan metode pendapatan hanya berfungsi sebegai alat cross check bagi penggunaan pendekatan biaya. Dengan demikian metode penilaian perusahaan yang relevan digunakan dalam konteks pendekatan pendapatan yang dikenal dalam penilaian PBB untuk menentukan Nilai Jual Objek Pengganti yaitu metode arus kas bersih dan operasi (AKB) atau free cash flow. Dalam skripsi ini ternyata penggunaan metode arus kas bersih untuk objek pajak khusus lebih relevan daripada metodde biaya karena Penggunaan pendekatan biaya yang diterapkan selama ini hanya mampu untuk memberi penilaian secara fisik suatu objek pajak dan tidak bisa menentukan nilai usaha yang melekat pada tanah dan bengunan. Kelemahan pokok dari penggunaan metode penilaian perusahaan yaitu bila perusahaan rugi karena nilai perusahaan menjadi tidak maksimal juga dalam penyusunan proyeksi keuangan yan!;! tidak bisa dijamin keakuratannya 100%.