STUDI EVALUASI PROGRAM BUS TRANS SARBAGITA PEMERINTAH PROVINSI BALI
Main Author: | I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, 071111044 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/51678/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/51678/2/Fis.%20AN.%2001-16%20Put%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/51678/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai kelambanan perkembangan program Bus Trans Sarbagita yang merupakan program kerja dari Pemerintah Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi deskriptif kualitatif. Sedangkan jenis evaluasinya adalah evaluasi formatif. Lokasi penelitian ini meliputi institusi pemerintahan daerah yang berkenaan atau bertugas dan terlibat dalam implementasi program Trans Sarbagita, diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali sebagai perencana program dalam lingkup makro, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Sarbagita selaku instansi yang bertugas sebagai pelaksana dan pengelola program, terakhir adalah Komisi III DPRD Provinsi Bali dari pihak legislatif yang membidangi sektor transportasi publik. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive. Sementara teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri atas wawancara mendalam dengan format pertanyaan terbuka, observasi langsung dan pemanfaatan dokumen tertulis. Teknik pemeriksaan dan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Sementara teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar kelambanan perkembangan program Bus Trans Sarbagita disebabkan oleh keterbatasan dana untuk belanja modal serta investasi pembukaan koridor baru dan perilaku dan budaya masyarakat Bali yang belum terbiasa bepergian menggunakan transportasi publik. Selain itu, faktor lain seperti belum diprioritaskannya program, ketidaksesuaian jenis bus dengan kondisi trayek, dan belum adanya dukungan dalam bentuk regulasi yang mampu memberikan keistimewaan serta keunggulan bagi Trans Sarbagita membentuk sebuah jalinan proses yang menyebabkan program transportasi publik terintegrasi pertama di Provinsi Bali ini lamban berkembang.