GERAKAN PKI TAHUN 1963-1968: SEBUAH KAJIAN SOSIAL-EKONOMI 01 BLITAR SELATAN

Main Author: ANDRI PUJI SETIYONO, 079315794
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/51430/1/kk%20Fs%20Sej%2006.03%20Set%20g.pdf
http://repository.unair.ac.id/51430/
http:/lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Gerakan PKI tahun 1963-1968 di Blitar Selatan merupakan studi historis tentang masalah politik dan praktek kemiliteran di Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan peristiwa tersebut diamati meialuikajian sosial-ekonomi. Bahkan hal tersebut dapat menjadikan pf ngamatan peristiwa sejarah menjadi Iebih kompleks. Beberapa pcrmasalahan yang henwtk diungkap yaitu pertama, dasur pemikiran PKI mcmusatkan aktivitas konsolidasinya di Blitar Selatan tahun 19631968, dan kedua, strategi politik PKI ketika BIitar Sclatan mengalami krisis ekonomi dan krisis pangan. Adapun ilmu bantu yang digunakan dala n mernbantu menjawab permasalahan-permasalahan tersebut adalah iImu ekonomi dan ilmu politik. Sehubungan dengan permasalahan panga~ rnaka ilmu ekonomi tidaklah cukup, rnaka hams dibantu oleh ilmu kesehatan rnasyarakat dan iImu fizi. Selanjutnya untuk memperoleh gambaran sejaruh yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, rnaka digunakan metode penelitian sejarah kritis. Metode ini meliputi tahap pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, penafsiran fakta (interpretasi atau sintesis), dan akhimya tahap penyajian atau penulisan sejarah. Sehubungan dengan penernuan sintesis pada tahap penafsiran . fakta, maka riset ini membutuhkan bantuan metode Dialektikanya Hegel. PCmhl1rulSlJ1l skripsi ini Jihllgi mClljaJi' dUll hagillli. Plltta hagian [K.:flanw, menguraikan bagaimana larang pangan dapat menjadi pemicu utama atas rencana come back-nya PKI, di samping juga pcrtimbangan gcografis. Dijclaskan, lXlhwa pada akhirnya setelah melalui penyelidikan dan evaluasi yang cermat oleh PKI rnaka Blitar Selatan ditetapkan sebagai proyek basis come back-nya berdasar pertirnbangan utama yaitu sosial-ekonomis. Hal ini disebabkan karena di tingkat nasional t('''11gah terjadi inflasi, sedangkan di tingkat lokal (Blitar selatan) tetjadi kernarau panjang dan merajalelanya tikus (sekitar 1962-1963), yang menghabiskan stock bahan pangan masyarakat. Di sinilah badai ekonomi berubah menjadi wabah penyakit yaitu kelaparan massal. Hingga pernerintah daerah yang mayoritas PKI, mau tidak mau hams turun tangan mengatasi masalah ini. Pada bagian kedua, dibahas mengenai strategi-strategi politik PKI di Blitar Selatan. Selama 1963-1968 di Blitar Selatan, PKI mulai mengarahkan kiblat komunisnya pada Tiongkok. Sehingga ajaran atau doktrin yang diberikan masyarakat Blitar Selatan adalah ajaran Materialisme-Dialektika-Historis (M.D.H.)-nya MarxisLeninis dan ajaran "Desa Kepung Kota" -nya Maois. Selain ajaran-ajaran teoritis. PKI juga menyiapkan adanya sekolah perlawanan rakyat dan rnasih banyak lagi strategistrategi kemiliteran yang dipersiapkan untuk menghadapi ABRI. Namun, ABRI yang membawa bendera nasionalisme, ternyata mampu menumpas mereka dalam Operasi Trisula.