ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS KUSTA PUSKESMAS DI KABUPATEN GRESIK
Main Author: | ASYHARI ASYIKIN, 0998128981 M |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2001
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/49272/1/KK%20TKA%2029-01%20ASY%20A.pdf http://repository.unair.ac.id/49272/ http:/lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi kinerja petugas kusta Puskesmas dan menyusun rekomendasi untuk peningkatan kineJja petugas kusta Puskesmas berdasarkan analisis faktor organisasi dan faktor motivasi. Variabel penelitian ini adalah faktor organisasi (pedoman ketja, jadwal kerja, beban kerja tambahan, imbalanfinsentif, supervisi, serta fasilitas dan peralatan), motivasi, dan kineJja. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan wawaneara langsung terhadap responden, Penelitian ini dilakukan selama 1 (satu) bulan (Agustus -September 2000) di Kabupaten Gresik, subyek penelitian adalah petugas kusta Puskesmas pada 29 Puskesmas ill Kabupaten Gresik (29 orang responden), Hasil penelitian menunjukkan : (J) Faktor organisasi seeara statistik berpengaruh seeara tidak bermakna (a=O,05) terh~ap motivasi petugas Kusta Puskesmas di kabupaten Gresik, (2) Intensitas motivasi petugas kusta Puskesmas di kabupaten Gresik rendah (69,0%), (3) Kinetja petugas kusta Puskesmas di kabupaten Gresik rendah (72,4%), (4) motivator utama agar petugas kusta Puskesmas di kabupaten Gresik beketja lebih baik adalah keinginan untuk mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan (55,2%), gaji dan insentif (31,0%), serta fasilitas kerja (27,6%). Rekomendasi yang peneliti buat dalam rangka peningkatan kinerja petugas kusta Puskesmas di kabupaten Gresik berdasarkan faktor organisasi dan motivasi adalah : (l) Sistem imbalan yang diberikan kepada petugas kusta Puskesmas di kabupaten Gresik perlu ditinjau kembali, (2) Beban ker:,ja tambahan yang diberikan harus relevan dengan tugas pokoknya sebagai petugas kusta, (3) perlu dilakukan supervisi yang berkala, (4) Serta peningkatan kemampuan dan ketrampilan petugas kusta melalui pendidikan dan latihan (penataran) mengenai penanganan penyakit kusta.