PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI PADA PT BOKOR MAS DI MOJOKERTO
Main Author: | DEWI ASTRI NUFRISA, 049816166 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/49011/1/KK%20%20A%20110%2004%20%20NUF%20P.pdf http://repository.unair.ac.id/49011/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Salah satu alat untuk mengetahui efektivitas pendelegasian tugas dan wewenang dalam perusahaan adalah akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan informasi pendapatan dan biaya pada masingmasing pusat pertanggungjawaban. Informasi ini berguna sebagai alat pengendalian dan penilaian kinerja manajer dengan membandingkan antara anggaran dan Iaporan. Penyusunan Iaporan bagi tiap tingkatim manajemen akan memudahkan pengendalian biaya. Pemisahan biaya terkendali dari seIuruh unsur biaya bermanfaat dalam proses penilaian kinerja. Dengan akuntansi pertanggungjawaban, dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan tugas dan tanggungjawab yang telah didelegasikan. Penelitian dilakukan pada PT Bokor Mas, terbatas pada departemen produksi, untuk mengetahui penerapan elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban, meliputi struktur organisasi, sistem anggaran, penggoiongan biaya, sistem akuntansi biaya, dan laporan pertanggungjawaban. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT Bokor Mas belum sepenuhnya menerapkan eIemen-eIemen akuntansi pertanggungjawaban sesuai dengan konsep yang mendasari, sehingga pengendalian dan penilaian kinerja belum dapat dilakukan secara optimal. Untuk memenuhi konsep akuntansi pertanggungjawaban, perusahaan perlu melakukan beberapa penyesuaian. Anggaran harus disusun bagi tiap tingkatan manajemen. Selain itu, susunan kode rekening biaya dapat diperluas sehingga tidak hanya mengidentifikasi jenis biaya, tetapi juga menunjukkan tempat terjadinya biaya dan terkendali tidaknya biaya. Laporan harus disusun bagi tiap tingkatan manajemen dan menunjukkan penyebab terjadinya selisih antara anggaran dan realisasi biaya. Dalam laporanjuga harus dipisahkan antara biaya terkendali dan biaya tak terkendali