PERBEDAAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRASEKOLAH MELALUI TERAPI SENI RUPA KOLASE DAN CLAY DI PG ISLAM MARYAM SURABAYA
Main Author: | MITA NOVIYANTI, 131111097 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/48403/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/48403/2/FKP.%20N.%20120-16%20Nov%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/48403/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Perkembangan motorik halus merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kolase dan clay adalah jenis dari terapi seni rupa yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia prasekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan motorik halus anak usia prasekolah melalui terapi seni rupa 2 dimensi menggunakan kolase dan 3 dimensi menggunakan claydi PG Islam Maryam Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di PG Islam Maryam Surabaya yang berjumlah 19 siswa. Total sampel berjumlah 14 siswa berdasarkan kriteria inklusi yangterdiri dari 7 siswa kelompok terapi seni rupa kolase dan 7 siswa kelompok terapi seni rupa clay. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi seni rupa kolase dan clay. Variabel dependen adalah kemampuan motorik halus. Data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann-Whitney U Test dengan derajat kemaknaan =0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan motorik halus anak sebelum dan setelah diberikan terapi seni rupa kolase (p=0,157), ada perbedaan motorik halus anak sebelum dan setelah diberikan terapi seni rupaclay (p=0,046), serta tidak ada perbedaan motorik halus anak setelah diberikan terapi seni rupa 2 kolase dan terapi seni rupa clay (p=1,000). Dapat disimpulkan bahwabaik terapi seni rupa 2 dimensi dengan media kolase maupun 3 dimensi dengan media clay keduanya dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia prasekolah.Penelitian lebih lanjut disarankan melibatkan jumlah responden yang lebih besar untuk memberikan hasil yang lebih akurat.