ANALISIS PENGARUH GROWTH RATE OF EARNINGS, DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN BETA SAHAM TERHADAP P/E RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBUC DI BURSA EFEK JAKARTA

Main Author: EGA FEBRIYANI, 049816006
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/48273/1/B%20191-03%20FEB%20A.pdf
http://repository.unair.ac.id/48273/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh growth rate of earnings, dividend payout ratio dan beta saham terhadap P/E ratio perusahaan manufaktur yang go public di BEJ. Periode penelitian lni adalah periode 1999-2001 Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda baik secara cross section maupun pooling. Setelah dilakukan pengujian statistik melalui uji t dan uji F, maka hasil yang di peroleh adalah : (1) pada tahun 1999, 2000 dan 2001 ternyata hanya dividend payout ratio yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap P/E ratio, (2) pada periode 1999-2001 dividend payout ratio berpengaruh signifikan secara parsial ternadap P/E ratio. (3) secara bersama-sama dividend payout ratio, growth rate ofearnings dan beta saham berpengaruh signiflkan terhadap P/E ratio baik pada tahun J999,2000 dan 2001, maupun periode 1999-2001. Peneliuan ini menemukan bahwa dati ketiga tahun periode penelitian ternyata hanya vanabel dividend payout ratio saja yang berpengarub signifikan terhadap P/E ratio. Hanya saja pengaruh dividendpayout ratiO ternadap PIE ratio pada tabun 2001 ternyata lebm besar dibanding pada tahoo 1999 dan 2000. Ada :3 model penilaian saham yang biasa dikenal sebagai model regresi cross sectional yang dihasilkan oleh penelitian iui, yaitu model I, II dan III. Model I dibentuk dengan menggunakan data tabun 1999, model II dibentuk dengan menggunakan data tahun 2000 dan model III dibentuk dengan menggunakan data tahun 2001. Dari ketiga model ternyata menghasilkan satu variabel bebas yang sarna yang mempunyai pengaruh signifikan secara parsial, hanya saja II berbeda dalam hal niIai koefisien detenninasinya. Hal tersebut tentu saja tidal terlepas dati adanya pengaruh kondisi pasar modal dan keadaan perekonomian Indonesia pada tahun 1999, 2000 dan 2001.