PERMINTAAN HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA
Main Author: | SUWIGNYO ARYANTO, 048812784 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 1996
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/48207/1/C%20618-96.Ary%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/48207/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur sepertl yang dirumuskan dalam GBHN. Untuk merealisasikan tujuan terssbut dibutuhkan waktu yang cukup panjang. oleh karena itu pembangunan naaiona1 dilaksanakan seoara bertahap. Dalam jangka panjang. pembangunan nasional memberikan perhatianyang lebih besar dalam bidang ekonomi, karena keberhasi1an pembangunan ekonomi akan mempertinggi kemampuan bangsa untuk melaksanakcU1 pembangunan dibidang 1ainnya. Sejak pemerintahan orde baru, pemerintah telah ber-usaha menata kembali perekonomian Indonesia. Berbagai macam teknologi, manajamen, sumber daya alam, sumber daya manusia, khususnya dana untuk investasi sangat diperlukan dalam pembangunan ekonomi. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibutuhkan dana investasi yang tinggi pula. Dengan terbatas tabungan dalam nageri dalam membiayai investasi atau adanya kesenjangan investasi-tabungan maka diperlukan dana-dana dari luar nsgeri berupa hutang luar negeri dan penanaman modal asing. Dalam me"'l"erkirakan kebutuhan pemasukan modal, khususnya hutang luar negeri adalah pertama-tama menentukan pertumbuhan ekonomi dari negara penerima bantuan. Kemudian diperkirakan berapa besarnya dana pemblayaan yang dibutuhkah untuk menghasi1kan target tersebut, serta berapa bagian pula yang berasal dari sumber-sumber luar negeri. Penurunan pertumbuhan ekonomi negara-negara industri 8elama tahun 1981-1983 menimbulkan turunnya tingkat pendapatan negal'a-negara berkembang t.ermasuk Indonesia, karena semakin sulitnya negal'a-negara berkembang memasarkan hasil ekspornya. Hal ini mengakibatkan semakin merosotnya kemampuan negal'a berkembang untuk membayal' kembali hutang luar negerinya. Menurut pendapat Paul R. Krugman parah krisis hutang berkaitan dengan kontrak pinjaDlan berbunga mengambang. Untuk itu dalam tulisan ini, me1alui alat bantu ekonometrik, akan mencoba mengetahui sampai sebel'apa besal' kesenjangan investasi-tabungan, target pertumbuhan ekonomi dan tingkat bunga pinjaman luar negeri dapat mempengaruhi jumlah hutang luar negeri Indonesia.