UJITOKSISITAS HEPAR FRAKSI AIR DAUN gendarusa vulgaris nees PADA SISTEM SUSPENSI HEPATOSIT TIKUS TERISOLASI DENGAN PARAMETER ENZIM GPT

Main Author: YULIA IKA WARDANI, 059912130
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/47114/1/FF%2057-04%20War%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/47114/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Gendarussa vulgaris Nees. merupakan salah satu tanaman yang bennanfaat sebagai obat antifertilitas pria. Penelitian tentang uji toksisitas hepar secara in vivo yang pem~ dilakukan diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol dan air daun Gendarussa vulgaris Nees. menyebabkan kerusakan hepar. Berdasarkan penelitian tersebut maka dirasakan perlu untuk mengadakan penelitian lanjutan tentang toksisitas hepar Gendarussa vulgaris Nees. secara in vitro. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas hepar fraksi air daun Gendorussa vulgaris Nees. pada sistem suspensi hepatosit tikus terisolasi dengan paramater enzim OPT sebagai indikator kerusakan hepar karena kadamya di dalam darah dapat meninglcat bila terjadi kerusakan hepar. Metode yang digunakan sebagai berikllt suspensi hepatosit diinkubasi bersama dengan bahan uji dalam media seglen-sb di inkubator air suhu 37°C, dipipet 1 ml pada interval waktu 0, 30, 60, dan 120 menit, kemudian diukur aktivitas enzim OPT dengan fotometer A334 nm. Hasil tersebut dibuat kurva dan dihitung AUe kemudian dianalisis dengan Anava One-Way t:X 0,05. Penelitian diawali dengan percobaan pendahuluan mengillkubasikan Hidrazin 5 ppm, SO ppm, dan 500 ppm pada sUspensi hepatosit untuk' mencari konsentrasi Hidrazin yang paling toksik dan akan digunakan untuk penelitian selanjutnya. Hasil yang diperoleh bahwa Hidrazin 500 ppm mempunyai profil kurva perubahan aktivitas OPT dan nilai AUe yang paling tinggi. Penelitian dilanjutkan dengan menginkubasi fraksi air 100 ppm, fraksi air 1000 ppm, fraksi air lqo ppm + Hidrazin 500 ppm, fraksi air 1000 ppm + Hidrazin 500 ppm, dan kontrol negatif (tanpa penamballan apapun) serta kontrol positif (Hidrazin 500 ppm) ke dalam sllspensi hepatosit. Percobaan tersebut dilakukan replikasi tiga kali. Setelah dianalisis dengan Anava One-Way ( c\ 0,05) menunjukkan ada perbedaan bermakna antara fraksi air 100 ppm dan 1000 ppm bila dibandingkan dengan kontt:ol negatif. Sedangkan fraksi air 100 ppm + Hidrazin 500 ppm dan fraksi air 1000 ppm + Hidrazin 500 ppm menunjukkan tidatc ada perbedaan bermakna dengan kontrol positif.