FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN INFUS (Studi di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya)

Main Author: CLARA AYU RARA GUPITA, 101211132021
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/46660/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46660/2/FKM.%20359-16%20Gup%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/46660/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Phlebitis merupakan inflamasi pembuluh vena disebabkan oleh iritasi secara kimiawi, iritasi secara mekanik maupun infeksi bakteri yang berhubungan erat dengan pemasangan infus. Pada tahun 2015, jumlah angka kejadian phlebitis Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah sebesar 3.20% dengan jumlah kejadian sebanyak 508 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam menjalankan Standar Prosedur Operasional (SPO) pemasangan infus di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancang bangun penelitian analitik observasional dan desain penelitian cross sectional. Sampel yang diambil sebesar 38 subyek. Pengambilan data dilakukan melalui observasi tindakan perawat saat melakukan pemasangan infus dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 25 perawat (65.8%) memiliki tingkat kepatuhan yang baik dan 13 perawat (34.2%) memiliki kepatuhan yang cukup dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) pemasangan infus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang signifikan yaitu jenis kelamin, legitimate power, expert power, proximity of authority figure dan status of authority figure. Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah usia, masa kerja, tingkat pendidikan, posisi jabatan, coercive power, reward power, referent power, informational power, personal responsibility, manajemen pengendalian infeksi di RSU Haji Surabaya dan status of location dan peer support. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar perawat telah memiliki kepatuhan yang baik dan terdapat empat variabel yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO pemasangan infus yaitu jenis kelamin, legitimate power, expert power, proximity of authority figure, dan status of authority figure. Saran yang diberikan adalah perlunya meningkatkan kelengkapan alat dan perlengkapan, melakukan kegiatan PKRS maupun pelatihan secara berkala, serta melaksanakan kegiatan evaluasi secara rutin.