KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAK PASCA PERANG TELUK : ANALISIS fAKTOR·fAKTOR PENGHAMBAT EFEKTIFITAS STRATEGI KOERSIF AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAK (1991.1998)
Main Author: | KRISWIJIANTO, 079414594 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2002
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/46534/1/HI%2021-02%20Kri%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/46534/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kekalahan Irak dalam Perang Teluk melawan koalisi internasional pimpinan Arnerika Serikat di awal tahun 1991 ternyata tidak menghilangkan kekhawatiran Arnerika Serikat terhadap potensi ancaman stabilitas regional dan kepentingankepentingan nasionalnya di kawasan Teluk. Kapabilitas militer lrak, didukung dengan kepemilikan persenjataan pemusnah massalnya (Weapons ofMass Destruction / WMD's) dan gaya kepemimpinan Saddam Hussain yang agresif dinilai AS sebagai akar potensi instabilitas T eluk dan oleh karenanya mengancam kepentingan negara adi daya terse but. Kekhawatiran tersebut mendorong Arnerika Serikat menerapkan strategi koersif, baik yang diimplementasikan secara multilateral maupun unilateral, yang didisain sebagai bentuk respon atas persepsi ini. Tujuannya adalah untuk mengendalikan Irak melalui usaha pemusnahan kapabilitas WMD-nya sambil di saat yang sarna juga mengupayakan terjadinya pergantian rejim berkuasa di Baghdad. Dalam prakteknya, strategi koersif Arnerika Serikat terbukti tidak efektif dalam mewujudkan sasaran-sasarannya. Hal ini bisa dilihat dari fakta terhentinya inspeksi persenjataan PBB melalui UNSCOM di akhir tahun 1998 yang secara tidak langsung juga menghentikan upaya pengendalian dan penghancuran kapabilitas WMD lrak. Disamping iru, upaya pergantian rejim yang berkuasa di Baghdad juga terbukti belum membuahkan hasil.