ABSENTEISME DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) PADA TAHUN 2014

Main Author: FAIDHOTUL KHOIRIYAH, 101311123119
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/46441/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46441/2/FKM.%20335-16%20Kho%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/46441/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Absenteisme yang tinggi dapat mengganggu produktivitas. Rendahnya produktivitas dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Masalah absenteisme di Indonesia kurang mendapat perhatian, padahal masalah absenteisme dapat menyebabkan terganggunya proses dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis absenteisme di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) pada tahun 2014. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi penelitian adalah semua tenaga kerja yang ada di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero) pada tahun 2014 (466 orang). Variabel ukuran absensi Gross Absence Rate (GAR), Absence Severity Rate (ASR), Absence Frequency Rate (AFR), Day loss, serta Spells. Hasil penelitian menunjukkan bahwa absen sebesar 1099 spell yang dilakukan oleh 309 tenaga kerja dengan jumlah hari hilang 1495 hari/tahun, nilai GAR 1,32%, ASR 3,2 hari, dan AFR 2,36 spells, sebagian besar absen yang dilakukan oleh tenaga kerja dengan alasan sakit sebesar 84,1%, hari hilang dan spell terbanyak dilakukan pada bulan Januari. Disimpulkan nilai GAR masih dalam batas normal, sedangkan nilai ASR dan AFR dalam batas tidak normal, jumlah day loss tertinggi pada kategori < 3 hari, jumlah spell tertinggi pada kategori 1-2 spell. Kelompok kasus tertinggi pada : golongan lebih dari 50 tahun, perempuan, menikah, mempunyai masa kerja lebih dari 24 tahun, berpendidikan SMP, dan unit kerja produksi. Disarankan agar manajemen menganalisis laporan absenteisme dengan menyertakan medical record tenaga kerja untuk melihat faktor determinan absenteisme agar pengendalian absenteisme lebih efektif.