HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA PENYANDANG DISABILITAS TUNADAKSA

Main Author: MARIETA SEPTIAN WULANDARI, 111211132086
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/46421/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46421/2/PSI.75-16%20Wul%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/46421/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasari oleh fenomena bahwa penyandang disabilitas khususnya tunadaksa masih belum mendapatkan perhatian yang penuh di lingkungan masyarakat. Hal tersebut terbukti dari masih banyaknya kasus diskriminasi yang dialami oleh remaja penyandang disabilitas tunadaksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan subjective well being pada remaja penyandang disabilitas. Penelitian ini dilakukan di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Diener (1984) untuk mengukur variabel subjective well being yang terdiri dari Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) dan Statisfaction with Life Scale (SWLS). Untuk variabel dukungan sosial penulis menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Cohen & Hoberman pada tahun 1983. Skala dukungan sosial menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,759 dan SWB sebesar 0,767. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai signifikansinya sebesar 0,754 sedangkan korelasi antar variabel sebesar 0,046. Hal itu berarti kedua variabel tersebut tidak berhubungan dan tidak signifikan.