EFEKTIVITAS TINGKAT KEMATANGAN BBS (BEHAVIOR BASED SAFETY) TERHADAP ANGKA KECELAKAAN AKIBAT PERILAKU TIDAK AMAN (Studi di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan, Jawa Barat)

Main Author: MAHEGA AWALATUL AINI, 101211131031
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/46277/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46277/2/FKM.%20323-16%20Ain%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/46277/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Angka kecelakaan kerja cenderung meningkat berdasarkan data dari ILO (International Labour Organization) dan Kementerian Kesehatan. Penyebab utama dari kecelakaan tersebut adalah perilaku tidak aman. PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan sebagai industri minyak dan gas melaksanakan program Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) sebagai program yang mengusung konsep BBS untuk menurunkan angka kecelakaan, namun data angka kecelakaan menunjukkan bahwa angka kecelakaan tidak mengalami penurunan setelah pelaksanaan PEKA. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas tingkat kematangan Behavior Based Safety (BBS) dalam program Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) terhadap angka kecelakaan akibat perilaku tidak aman (unsafe action) di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Wawancara dilakukan kepada 2 kelompok responden, yaitu safety officer dan tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan 2 teknik sampling, yaitu total sampling untuk safety officer dan accidental sampling untuk tenaga kerja bagian produksi. Wawancara dan pengambilan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai variabel-variabel yang diteliti. Data yang tersedia dianalisis dengan metode semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan setiap acuan dalam program PEKA berdasarkan behavior safety maturity matrix secara umum berada pada level 3 dengan rata-rata 3,1 dan termasuk level tinggi. Sedangkan analisis angka kecelakaan akibat perilaku tidak aman berdasarkan hasil perhitungan STS (Safe-T-Score) menunjukkan nilai antara -2,0 dan +2,0 yang berarti tidak ada perubahan angka kecelakaan akibat perilaku tidak aman yang bermakna. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat kematangan BBS dalam program PEKA dapat dikategorikan level tinggi, angka kecelakaan akibat perilaku tidak aman tidak mengalami perubahan yang bermakna, dan berdasarkan persyaratan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa program PEKA kurang efektif dalam menurunkan angka kecelakaan akibat perilaku tidak aman di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan. Disarankan agar perusahaan memperbaiki proses pelaksanaan BBS dalam program PEKA.