PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN METODE PENlLAIAN PERSEDIAAN PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM UPAYA LEGAL MEMINIMALKAN PAJAK TERUTANG(KASUS PADA UD "M'" DI MALANG)

Main Author: YONATHA SETIYOBUDI, 040237642
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2004
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/46191/1/A%2090--05%20Set%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/46191/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Peningkatan penerimaan negara agar mampu membiayai pembangunan disegala bidang mendorong pemerintah menerapkan SelfAssestmenl System. Sistem tersebut merupakan usaha untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak melalui pemberdayaan masyarakat pembayar pajak. Namun penerapan sistem tersebut menimbulkan masalah yaitu tax avoidance (penghindaran pajak) dan lax evasion (penggelapan pajak). Bertolak dari masalah tersebut perusahaan cenderung menerapkan tax planning (perencanaan pajak) sebagai upaya legal untuk meminimalkan Pajak Penghasilan (PPh terutang), salah satunya melalui pemilihan metode penilaian persediaan yang dapat menghemat pembayaran pajak namun diperkenankan dalam ketentuan perpajakan. Perencanaan pajak tersebut biasanya diterapkan pada perusahaan dagang dan manufaktur. PeneJitian dilakukan pada UD "M'Malang merupakan perusahaan manufaktur dan perdagangan mebel. sehingga memungkinkan dilakukan pemilihan metode penilaian persediaan. Sesuai dengan ketentuan perpajakan yaitu Undangundang No. 17 tahun 2000 sebagai perubahan atas Undang-undang No.6 tahun 1983 mengenai PPh terutama pasal 10 ayat (6) menyebutkan bahwa metode penilaian persediaan yang diperkenankan adalah metode FIFO (first in first OUI) dan metode Average (biaya rata-rata). ' Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan karyawan maupun pemilik perusahaan sedangkari data sekunder diperoleh dari literatur-literatur. Skedul persediaan metode FIFO dan metode biaya rata-rata diolah untuk mendapatkan perhitungan PPh terutang. kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan sehingga selisih perbandingan tersebut diperlakukan sebagai penghematan pajak. Hasil penelitian berdasarkan skedul persediaan tahun 2003 menunjukkan bahwa Harga Pokok Penjualan menurut metode biaya rata-rata memberikan hasil yang lebih besar daripada metode FIFO. Perbedaan tersebut juga akan berdampak pada perhitungan laha rugi fiskal yang merupakan dasar untuk menentukan besamya PPh terutang. Perbedaan atau selisih PPh terutang diantara kedua metode penilaian persediaan tersebut diperlakukan sebagai penghematan pajak. Dari penghitungan PPh terutang menunj ukkan bahwa metode biaya rata-rata dapat memberikan penghematan pajak sebesar 7% dibandingkan bila UD "M" menerapkan metode FIFO.