STRATEGI KOMUNIKASI BIRO SURABAYA TRADE SERVICES DI PT. BANK CENTRAL ASIA TBK. DALAM MENGKOMUNIKASIKAN KAIZEN SEBAGAI BUDAYA ORGANISASI YANG BARU

Main Author: Grace Patricia Wibowo, 071414853049
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/45714/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45714/2/TSK.34-16%20Wib%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/45714/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Fokus utama penelitian ini adalah pada komunikasi organisasi yang dilakukan oleh manajemen terhadap karyawan Surabaya Trade Services (STS) di PT. Bank Central Asia, Tbk.dalam rangka mengkomunikasikan perubahan budaya organisasi yang baru. Penelitian mengenai strategi komunikasi organisasi dari sisi manajemen penting untuk diteliti karena hambatan atau gangguan komunikasi seringkali muncul di tingkatan atas, yakni manajemen. Di era globalisasi yang bergerak dinamis, organisasi dituntut untuk beradaptasi dengan cepat terhadap bermacam ketidakpastian yang tidak terelakkan seperti melakukan perubahan budaya organisasi yang terjadi di STS guna mengimbangi ketatnya persaingan bisnis. Kaizen yang merupakan budaya Jepang yang diadopsi menjadi budaya organisasi STS yang baruadalah salah satu strategi manajemen untuk meningkatkan daya saingnya melalui pengembangan sumber daya manusia. STS menjadi pilot projectmanajemen dalam mengimplementasikan Kaizen sebagai perubahan terencana yang nantinya dijadikan tolak ukur manajemen untuk mengukur keberhasilan Kaizen di BCA. Beberapa strategi komunikasi dapat digunakan manajemen dalam berkomunikasi mengenai perubahan kepada para karyawannya, yang oleh Clampitet.al (2000) dikategorikan menjadi lima, yaitu: Spray&Pray, Tell&Sell, Undercore&Explore, Identify&Reply, dan Withhold&Uphold. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif tipe deskriptif dengan metode studi kasus, serta menggunakan wawancara mendalam, analisis dokumen (dokumentasi) serta observasi partisipan di STS sebagai teknik pengumpulan datanya. Temuan penelitian ini adalah terdapat dua tahapan mengkomunikasikan perubahan yang dilakukan manajemen STS. Dalam tahapan awal, karyawan STS tidak memiliki pengetahuan akan Kaizen, sehingga manajemen menjadi pihak yang aktif dalam penyampaian pesan. Untuk itu, manajemen menggunakan strategi Tell&Sell yang dominan pada tahapan awal. Selanjutnya, ketika karyawan telah memiliki pengetahuan terbatas akan Kaizen sebagai akibat dari paparan informasi dari manajemen, tahapan lanjutan terjadi saat karyawan didorong untuk berpartisipasi aktif melalui penggunaan strategi Underscore&Explore.