MAKNA KE-INDONESIAAN PADA MASYARAKAT PERBATASAN (STUDI PADA MASYARAKAT KECAMATAN SEBATIK TENGAH,KALIMANTAN UTARA, MELALUI FOTOGRAFI)

Main Author: YUNOVAN CHANIF, 071414853022
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/45713/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45713/2/TSK.33-16%20Cha%20m.pdf
http://repository.unair.ac.id/45713/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kedekatan geografis dan intensitas masyarakat Sebatik Tengah pada Malaysia bisa menjadi masalah serius tentang identitas nasional dan pemaknaan mereka sebagai warga negara Indonesia. Kondisi daerah yang masih terbatas infrastruktur dan akses komunikasi informasi, akhirnya menjadikan masyarakat perbatasan lebih banyak mengetahui informasi negara tetangga, dalam hal ini Malaysia. Permasalahan ini mengakibatkan timbulnya wacana dan pertanyaan mengenai bagaimana mereka memaknai Indonesia sebagai warga perbatasan yang kehidupan sehari-harinya bergantung dengan Malaysia. Dalam menampilkan representasi keindonesiaan masyarakat perbatasan Sebatik Tengah, penelitian ini menggunakan fokus penelitian pada konteks visual fotografi, melalui lensa fotografi peneliti bertindak sebagai produser makna. Sebagai produser, peneliti berusaha memotret komunikasi verbal dan non verbal yang ada pada kehidupan masyarakat perbatasan. Foto dalam hal ini berfungsi sebagai teks yang merepresentasikan tanda-tanda realitas sosial masyarakat perbatasan, kemudian foto tersebut akan dibaca melalui analisis tekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana makna menjadi orang Indonesia di perbatasan dan bagaimana masyarakat perbatasan merepresentasikan realitas identitas keindonesiaan mereka. Hasil dan pembahasan dalam penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan identitas nasional masyarakat perbatasan tidak bisa terlepas oleh pengaruh etnisitas. Bugis sebagai etnis pendatang dan mayoritas di Sebatik Tengah menjadikannya sebagai etnis yang membawa masyarakat perbatasan dalam lingkup sosial budaya yang sama, menimbulkan rasa untuk saling memiliki dan patuh akan segala nilai, norma dan kepercayaan. Fotografi memperlihatkan representasi realitas akan kehidupan masyarakat perbatasan. Ekspresi keindonesiaan yang dibangun oleh masyarakat perbatasan Sebatik Tengah melalui fotografi direpresentasikan melalui beberapa hal yakni, landscape, arsitektur, media dan budaya pop, mata pencaharian, sekolah, penggunaan mata uang, dan kecintaan pada produk lokal.