ANALISIS STATUS IMT, LINGKAR PERUT, KEBIASAAN MEROKOK, ASUPAN LEMAK, DAN RASIO ASUPAN KALSIUM MAGNESIUM DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI

Main Author: RIFKA LAILY MAFAZA, 101411223022
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/45711/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45711/2/FKM.%20248-16%20Maf%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/45711/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Saat ini telah terjadi transisi epidemiologi dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematian karena penyakit menular cenderung menurun. Salah satu faktor risiko timbulnya penyakit – penyakit degeneratif adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis hubungan status indeks masa tubuh, lingkar perut, kebiasaan merokok, asupan lemak dan rasio asupan kalsium magnesium dengan terjadinya hipertensi. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Pengukuran tekanan darah, pengukuran antropometri, dan wawancara dilakukan pada 27 orang penderita hipertensi dan 27 orang bukan penderita hipertensi. Subjek ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Variabel bebas penelitian adalah status indeks masa tubuh, lingkar perut, kebiasaan merokok, asupan lemak, dan rasio asupan kalsium magnesium, sedangkan variabel terikat adalah terjadinya hipertensi. Pengujian hubungan tunggal dengan tabel 2 x 2 menunjukkan bahwa status indeks masa tubuh, lingkar perut, dan asupan lemak mempunyai hubungan bermakna dengan terjadinya hipertensi (p < 0,05). Uji hubungan dengan regresi logistik menunjukkan bahwa lingkar perut menunjukkan hubungan bermakna dengan terjadinya hipertensi ( p = 0,012; OR = 9,508). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah status indeks masa tubuh obesitas, lingkar perut obesitas sentral, dan asupan lemak di atas angka kecukupan gizi mempunyai hubungan yang bermakna dengan terjadinya hipertensi. Lingkar perut merupakan faktor risiko yang paling bermakna dengan terjadinya hipertensi.