FAKTOR IBU YANG MEMPENGARUHI STATUS KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI BANGKALAN TAHUN 2016 (Studi di Wilayah Puskesmas Geger Kabupaten Bangkalan)
Main Author: | NUR JELITA AMIN DAMAN, 101211133073 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/45588/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/45588/2/FKM.%20180-16%20Dam%20f.pdf http://repository.unair.ac.id/45588/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Program imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit pada individu rentan dan membentuk kekebalan bagi masyarakat luas (herd immunity). Tujuan ini akan tercapai jika cakupan imunisasi suatu daerah minimal mampu memenuhi target pemerintah, yaitu IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 91% dan UCI (Universal Child Immunization) 84%. Kenyataannya, cakupan IDL dan UCI di Puskesmas Geger jauh dari target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu terhadap status kelengkapan imunisasi dasar bayi. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain case control. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 12-23 bulan. Sampel diambil menggunakan cluster sampling dan diperoleh 78 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap, motivasi intrinsik, persepsi ibu terhadap respon petugas imunisasi, persepsi ibu terhadap dukungan tokoh agama, persepsi ibu terhadap dukungan tokoh masyarakat, dan persepsi ibu terhadap dukungan keluarga. Sedangkan variabel terikat adalah status kelengkapan imunisasi dasar bayi. Hasil uji Regresi Logistik Berganda menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah sikap ibu (p = 0,001; OR = 33,33) dan persepsi ibu terhadap dukungan keluarga (p = 0,002; OR = 41,67 ). Sikap ibu, motivasi intrinsik, persepsi terhadap respon petugas imunisasi, persepsi terhadap dukungan tokoh agama, dan persepsi terhadap dukungan tokoh masyarakat menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki sikap buruk dan persepsi buruk terhadap dukungan keluarga lebih berisiko untuk tidak mengimunisasikan bayi secara lengkap. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu beserta keluarga melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama agar keyakinan masyarakat terhadap imunisasi dasar meningkat.