KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN DOSIS DAN FREKUENSI BIOFERTILIZER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)
Main Author: | RIZA ANGGRIANI, 081211431001 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/45351/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/45351/2/MPB.%2024-16%20Ang%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/45351/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis, frekuensi, serta kombinasi dosis dan frekuensi biofertilizer terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) serta nilai RAE (Relative Agronomic Effectiveness). Biofertilizer pada penelitian ini terdiri atas 3 kelompok mikroba, yaitu mikroba pemfiksasi nitrogen (Azospirillum, Azotobacter, Rhizobium), mikroba pelarut fosfat (B. megaterium, B. licheniformis, P. fluorescens, P. putida), dan mikroba pendegradasi bahan organik (S. cereviceae, L. plantarum, Cellulomonas). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan faktorial 5 x 3 dengan 15 perlakuan. Perlakuan tersebut terdiri atas kontrol negatif yaitu tanpa pemberian biofertilizer, kontrol positif dengan pemberian NPK 5 gram/tanaman, biofertilizer 5 mL, 10 mL, dan 15 mL, dengan frekuensi satu kali, dua kali, dan tiga kali. Setiap perlakuan menggunakan 4 pengulangan. Pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, biomassa batang dan daun, panjang akar, biomassa akar, dan berat bintil,. Produktivitas tanaman meliputi berat polong dan jumlah polong. Data hasil pengamatan pertumbuhan dan produktivitas dianalisis menggunakan uji ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis biofertilizer berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, nilai tertinggi dicapai oleh dosis 15 mL terhadap tinggi tanaman (122,5 ± 29,97 cm/tanaman), biomassa batang dan daun (27,42 ± 7,61 gram/tanaman), biomassa akar (8,42 ± 5,68 gram/tanaman), berat bintil (17,83 ± 2,89 mg/tanaman), berat polong (27,92 ± 10,32 gram/tanaman), dan jumlah polong (10,25 ± 2,83 polong/tanaman). Frekuensi pemberian biofertilizer berpengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah polong dengan frekuensi yang terbaik yaitu tiga kali, sedangkan kombinasi dosis dan frekuensi hanya berpengaruh nyata dalam meningkatkan berat bintil dengan kombinasi yang terbaik yaitu dosis biofertilizer 15 mL dengan frekuensi tiga kali. Nilai RAE tertinggi (3300 %) juga terdapat pada perlakuan yang sama yaitu biofertilizer 15 mL dengan frekuensi tiga kali.