DINAMIKA ADAPTIF MASYARAKAT WONOREJO TERKAIT EKOWISATA MANGROVE WONOREJO KELURAHAN WONOREJO, KECAMATAN RUNGKUT, KOTA SURABAYA

Main Author: AHMAD SYAHRONI, 071211731071
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/45215/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45215/2/FIS.ANT.74-16%20Sya%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/45215/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ekowisata Mangrove Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya survive dan berkembang dinamis selama 6 tahun terakhir. Peneliti tertarik untuk meneliti dinamika ekowisata tersebut dengan perspektif Antropologi Ekologi.Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana adaptasi pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo dan persepsi pengunjung, 2) bagaimana aktivitas pengunjung dan dinamika adaptif masyarakat Wonorejo Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanadaptasi pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo dan masyarakat Wonorejo.Lokasi penelitian dilakukan pada masyarakat Kelurahan Wonorejo dan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Metode penelitian ini menggunakan metode etnografi.Peneliti menggali data kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam kepada 16 informan dengan pedoman wawancara.Teknik analisis data secara kualitatif dengan Teori Dinamika Adaptif dari Proshansky. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo dengan melakukan pengembangan tiga tahapEkowisata Mangrove Wonorejo secara terencana. Persepsi positif pengunjung adalah lokasi itu sebagai tempat wisata alam yang bagus.Persepsi negatif pengunjung yaitu ekowisata mangrove kurang terjaga kebersihannya.Aktivitas pengunjung di Ekowisata Mangrove Wonorejo bermacam macam seperti berjalan-jalan, makan dan berfoto.Dinamika adaptif yang dialami oleh masyarakat Wonorejo adalah dinamika adaptif sosial (membentuk lembaga ekowisata, membuat kondisi Kelurahan Wonorejo menjadi ramai sehingga masyarakat sekitar lebih nyaman dalam melakukan aktivitas, memberdayakan warga masyarakat sekitar bekerja di ekowisata), budaya (akulturasi dengan pengunjung dan usaha kerajinan batik mangrove meningkat, aktivitas petani tambak terganggu) dan ekonomi (membuka lapangan pekerjaan dan usaha sirup mangrove).